JAKARTA — PT Astra Agro Lestari Tbk kembali menegaskan komitmennya dalam membangun praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Pada ajang Anugerah Bisnis dan Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia 2025 yang diadakan oleh SETARA Institute, Astra Agro menerima penghargaan untuk kategori “BHR Early Adopting Company.” Penghargaan ini diberikan berdasarkan hasil Riset Responsible Business Conduct (RBC) Benchmarking yang disusun oleh SETARA Institute bersama SIGI pada hari Selasa, 25 November 2025.
Penghargaan ini diberikan kepada Astra Agro karena dinilai sebagai perusahaan yang telah menunjukkan komitmen kuat dalam mengintegrasikan prinsip Bisnis dan Hak Asasi Manusia (Business and Human Rights/BHR) ke dalam kebijakan, prosedur, dan operasional perusahaan. Langkah ini dipandang sebagai fondasi penting dalam membangun arah jangka panjang yang sejalan dengan prinsip-prinsip bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Ketua Badan Pengurus SETARA Institute, Dr. Ismail Hasani, menyampaikan bahwa “Penghargaan ini kami berikan untuk mendorong dunia usaha memperkuat integrasi prinsip HAM ke dalam tata kelola bisnisnya.” Ia menegaskan bahwa perusahaan yang mulai mengadopsi prinsip Business and Human Rights (BHR) memiliki peran penting dalam membangun praktik bisnis yang lebih etis, transparan, dan berkelanjutan. Lebih jauh, Ismail menyampaikan bahwa inisiatif awal seperti ini merupakan fondasi penting dalam perjalanan menuju implementasi BHR yang matang dan berdampak luas bagi masyarakat.
Penghargaan ini menjadi tonggak penting bagi Astra Agro, karena hasil Riset RBC Benchmarking menempatkan Astra Agro sebagai salah satu entitas yang menunjukkan penguatan signifikan dalam aspek tata kelola, identifikasi dan mitigasi risiko, serta pengembangan kebijakan yang lebih inklusif. Menurut Susila Darmawati, Vice President Sustainability Astra Agro, penghargaan ini menjadi dorongan bagi Astra Agro untuk terus memperkukuh fondasi keberlanjutan perusahaan. “Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas langkah kami dalam membangun sistem bisnis yang menghormati HAM dan berorientasi pada keberlanjutan. Kami akan terus memperkuat proses, kebijakan, dan implementasi agar semakin komprehensif dan memberikan dampak nyata bagi seluruh pemangku kepentingan,” ungkapnya. Ia menegaskan bahwa penghormatan terhadap HAM telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh operasional perusahaan.
Selain memperkuat tata kelola serta kerangka penghormatan HAM, Astra Agro juga terus menguatkan implementasi Kebijakan Keberlanjutannya yang mencakup komitmen tanpa deforestasi, konservasi gambut, dan penghormatan terhadap HAM sebagai fondasi utama pengelolaan perkebunan berkelanjutan. Pada saat yang sama, Astra Agro memperdalam penguatan aspek sosial dan HAM melalui penyediaan mekanisme pengaduan yang lebih mudah diakses, penyempurnaan sistem penyelesaian keluhan, serta perluasan pelatihan HAM bagi seluruh karyawan. Pengawasan terhadap praktik kerja di seluruh rantai pasok juga diperketat untuk memastikan bahwa pemasok mematuhi standar keberlanjutan dan bebas dari potensi pelanggaran HAM. Seluruh inisiatif ini merupakan bagian dari penguatan proses Human Rights Due Diligence (HRDD) yang dijalankan secara berkesinambungan untuk memastikan praktik bisnis perusahaan tetap selaras dengan prinsip-prinsip bisnis yang bertanggung jawab.
Sejalan dengan penguatan aspek lingkungan dan HAM, Astra Agro juga secara konsisten mengedepankan program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (Diversity & Inclusion / D&I) sebagai bagian dari budaya perusahaan. Perusahaan memberikan kesempatan yang setara bagi perempuan untuk mengisi posisi strategis di berbagai unit bisnis seperti sustainability, komunikasi, operasional, dan pengembangan masyarakat. Peningkatan representasi perempuan dalam kepemimpinan menjadi indikator keberhasilan perusahaan dalam mendukung SDG 5 – Kesetaraan Gender.
Selain itu, Astra Agro menjalankan berbagai program pemberdayaan perempuan di wilayah operasional, seperti pelatihan kewirausahaan, penguatan koperasi perempuan, literasi keuangan, serta program kesehatan keluarga. Program-program tersebut dirancang untuk meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan, memperluas peluang kerja, serta memperkuat peran perempuan dalam keluarga dan komunitas. Inisiatif-inisiatif ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menghadirkan masyarakat yang lebih inklusif dan berdaya.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, penghargaan juga diberikan kepada sejumlah perusahaan dan institusi lain yang dinilai memiliki kemajuan dalam implementasi prinsip bisnis dan HAM. Hal ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat sipil dalam menciptakan ekosistem bisnis yang adil, beretika, dan berkelanjutan. Momentum ini menjadi pengingat bahwa transformasi menuju praktik bisnis yang menghormati HAM merupakan proses jangka panjang yang memerlukan komitmen kolektif.
Dengan raihan penghargaan ini, Astra Agro Lestari semakin memantapkan langkah untuk terus meningkatkan kinerja keberlanjutan, memperkuat integrasi HAM dalam tata kelola perusahaan, serta memperluas dampak sosial–lingkungan yang positif. Sejalan dengan semangat “Tumbuh Bersama Bangsa,” perusahaan bertekad menghadirkan praktik agribisnis yang bertanggung jawab, adaptif, dan berdaya saing global demi masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.(lin)
