PELANGIRAN — PT Bhumireksa Nusasejati (BNS), anak usaha Minamas Plantation, bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Indragiri Hilir (DLH Inhil) mengadakan kegiatan Pembinaan Sekolah Adiwiyata sekaligus penguatan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) di SDS 021 Teluk Bakau Estate (TBE), Kecamatan Pelangiran, Kamis (20/11).

Kegiatan ini diikuti puluhan guru, kepala sekolah, serta siswa yang tergabung sebagai kader Adiwiyata dari sekolah-sekolah di wilayah operasional perusahaan. Program ini bertujuan mendorong sekolah agar mampu menerapkan perilaku ramah lingkungan secara lebih terstruktur, mulai dari pengelolaan sampah, penghijauan, konservasi air dan energi, hingga pembiasaan gaya hidup berkelanjutan di lingkungan sekolah.
Mewakili DLH Inhil, hadir Juliana, SH, Kepala Bidang Pemantauan, Penataan, dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa program Adiwiyata merupakan strategi penting untuk menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.
“Sekolah merupakan tempat paling efektif menanamkan karakter peduli lingkungan. Melalui program Adiwiyata, kami ingin memastikan anak-anak memahami sejak awal bahwa bumi harus dijaga bersama,” ujar Juliana.
Ia juga mengapresiasi kontribusi PT BNS yang secara konsisten mendukung sekolah-sekolah di Pelangiran dalam proses pembinaan Adiwiyata, baik melalui pendampingan teknis maupun penyediaan sarana pendukung seperti komposter, bibit tanaman, dan alat edukasi lingkungan.
Agustiono, Manager CSR Minamas Plantation, menegaskan bahwa keberhasilan Adiwiyata bukan ditentukan oleh seberapa sering sekolah mengikuti lomba atau penilaian, melainkan oleh seberapa jauh nilai-nilai peduli lingkungan benar-benar hidup di dalam diri warga sekolah.
“Adiwiyata itu bukan proyek tahunan, bukan pula kegiatan seremonial. Ini soal membangun pola pikir baru: bahwa setiap sampah adalah tanggung jawab kita sendiri. Kalau mindset itu tertanam, budaya bersih dan peduli lingkungan akan tumbuh dengan sendirinya,” ujar Agustiono.
Ia menambahkan, dengan konsistensi sekolah dan dukungan berkelanjutan dari perusahaan, pihaknya optimistis sekolah-sekolah binaan di Kecamatan Teluk Belengkong dapat melaju hingga tingkat nasional.
“Yang ingin kita bangun adalah karakter, bukan sekadar nilai. Jika budaya sudah terbentuk, predikat Adiwiyata Nasional hanya soal waktu,” kata Agustiono.
Kolaborasi DLH Inhil dan PT BNS dinilai sebagai model kemitraan yang efektif untuk memperkuat budaya lingkungan di wilayah pedesaan, khususnya di Kecamatan Pelangiran. Dengan banyak sekolah berada di area dan akses pembinaan terbatas, dukungan perusahaan menjadi pendorong penting bagi peningkatan kualitas implementasi PBLHS.(lin)
