Regulasi

TTG Salah Satu Upaya Pemerintah Perluas Kesempatan Kerja

Ilustrasi pencari kerja. (Int)

JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI terus melakukan perluasan kesempatan kerja di dalam negeri. 

Hal ini dilakukan untuk menanggulangi pengangguran, meningkatkan penyediaan lapangan kerja, dan meningkatkan peluang usaha bagi masyarakat dengan mengoptimalkan potensi daerah yang ada, baik itu potensi Sumber Daya Alam (SDA) maupun potensi Sumber Daya Manusia (SDM).

"Pemerintah merumuskan solusi terbaik bagi permasalahan ketenagakerjaan. Mulai dari membuat regulasi dan kebijakan bagi penganggur dan setengah penganggur hingga pemberian bantuan bagi masyarakat dalam bentuk pelatihan, pembuatan sarana penunjang maupun pemberian bantuan finansial. Program inilah yang disebut perluasan kesempatan kerja," kata Inspektur Jenderal (Irjen) Kemnaker RI, Budi Hartawan ketika berada di Surakarta.

Program Perluasan Kesempatan Kerja yang terus dilakukan oleh Kementerian Ketenagakerjaan menurut Budi di antaranya, pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG).

TTG adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan berbasis sumber daya yang telah disesuaikan dengan SDM yang ada di daerah itu.

"Program ini menitikberatkan pemberdayaan pengangguran menjadi wirausaha baru melalui terapan teknologi tepat guna agar wirausaha baru ini mau dan mampu mengelola potensi ekonomi di daerahnya lebih efisien dan produktif serta dapat menciptakan ekonomi berskala mikro di pedesaan berbasis TTG itu," kata Budi.

Perluasan kesempatan kerja diwujudkan pemerintah lainnya tambah Budi yaitu penyediaan Tenaga Kerja Sukarela (TKS). Program ini memberdayakan TKS sebagai pendamping kelompok usaha masyarakat.

TKS mempunyai fungsi yaitu meningkatkan kapasitas kelompok dalam aspek manajemen usaha dan meningkatkan kemandirian kelompok usaha/wirausaha. Sehingga, dapat meningkatkan output bagi masyarakat yang akan didampinginya.

"Pembekalan dan pendampingan untuk mereka yang hendak berwirausaha juga penting untuk dilakukan setidaknya membekali skill mereka dengan skill yang memadai, skill yang terus meningkat, dan skill yang bisa cepat berubah seiring dengan dinamika perubahan di pasar kerja," kata Budi. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar