GAPKI Aceh Salurkan Bantuan Air Bersih hingga Bahan Pangan untuk Korban Bencana

GAPKI Aceh Salurkan Bantuan Air Bersih hingga Bahan Pangan untuk Korban Bencana

ACEH TAMIANG— Air masih menggenang di sejumlah sudut permukiman. Di beberapa titik lain, lumpur tebal menyisakan jejak betapa banjir dan longsor datang begitu cepat, merenggut rasa aman warga Kabupaten Aceh Tamiang. Bagi banyak keluarga, hari-hari setelah bencana bukan hanya tentang membersihkan rumah, tetapi juga tentang bertahan, mencari air bersih, memastikan dapur tetap mengepul, dan menjaga kesehatan di tengah keterbatasan.


Di tengah situasi itu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) cabang Aceh menyampaikan empati dan duka cita yang mendalam kepada masyarakat yang terdampak, khususnya di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang. Musibah ini menjadi pengingat bahwa bencana tidak hanya menghancurkan fisik lingkungan, tetapi juga menguji ketahanan sosial dan kemanusiaan. GAPKI Aceh berharap, dengan kebersamaan dan gotong royong, dampak bencana ini dapat segera dilalui dan dipulihkan bersama.


Kepedulian GAPKI Aceh tidak datang secara tiba-tiba. Sejak kabar banjir dan longsor diterima, GAPKI Aceh melakukan pendataan awal, berkoordinasi dengan anggota dan petugas lapangan, serta berkomunikasi dengan masyarakat terdampak untuk memahami kebutuhan paling mendesak. Dari proses inilah kemudian program GAPKI Peduli digerakkan. Bukan sekadar mengirim bantuan, tetapi menghadirkan apa yang benar-benar dibutuhkan warga di lapangan.

Bantuan yang disalurkan pada Sabtu (13/12), berupa sembako, air bersih, serta tandon air. Pilihan dari realitas yang dihadapi para korban. Di posko-posko pengungsian, kebutuhan pangan menjadi hal paling mendasar. Bahan makanan yang mudah dimasak dan dibagikan sangat dibutuhkan agar warga tetap memiliki asupan yang cukup di tengah situasi darurat. Bagi sebagian keluarga, sembako bukan sekadar bantuan, melainkan penopang harapan untuk melewati hari demi hari setelah bencana.

Air bersih menjadi kebutuhan krusial lainnya. Banjir dan longsor telah merusak serta mencemari sumber air, membuat akses terhadap air layak konsumsi semakin terbatas. Air bersih dibutuhkan tidak hanya untuk minum dan memasak, tetapi juga untuk menjaga kebersihan dan kesehatan di lingkungan pengungsian yang padat. Untuk memastikan ketersediaan air dapat dimanfaatkan secara lebih berkelanjutan, GAPKI Aceh turut menyalurkan air bersih menggunakan truck tangki lengkap beserta tandon air yang dapat digunakan bersama oleh warga dan posko pengungsian sebagai tempat penyimpanan air bersih.

Bantuan GAPKI Aceh tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati Kabupaten Aceh Tamiang. Penyerahan ini menjadi simbol kehadiran dan kepedulian industri sawit terhadap masyarakat yang tengah diuji oleh bencana alam. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua GAPKI Aceh Azra Husaini, Sekretaris Jenderal Rusdi Andika, Sekretaris Eksekutif Riduan Manik, serta Pengurus GAPKI Aceh Azhar Rahman.

“Dalam kondisi seperti ini, yang paling penting adalah memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Kami berupaya agar bantuan yang diberikan benar-benar bermanfaat dan bisa langsung dirasakan oleh warga,” ujar Azra Husaini. Menurutnya, GAPKI Aceh ingin memastikan bahwa kehadiran industri kelapa sawit di Aceh juga tercermin dalam kepedulian sosial, terutama saat masyarakat menghadapi masa-masa sulit.

Bagi GAPKI Aceh, bantuan ini bukanlah akhir dari kepedulian, melainkan bagian dari komitmen berkelanjutan untuk bersinergi dengan pemerintah daerah dan masyarakat. Di tengah duka dan keterbatasan, uluran tangan, air bersih, dan bahan pangan menjadi bahasa solidaritas, bahwa masyarakat tidak sendiri menghadapi bencana ini.(rls)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index