Industri

IESR : Fluktuasi Harga CPO Bakal jadi Kendala

JAKARTA-Fabby Tumiwa, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) mengatakan, secara teknis PLTD milik PLN bisa menggunakan CPO sebagai bahan bakarnya. Bahkan CPO tersebut tidak perlu atau bisa digunakan 100 persen.

Agar CPO bisa digunakan sebagai bahan bakar PLTD perlu dilakukan perlakuan khusus sehingga memiliki karakter seperti solar. "CPO perlu dilakukan preheuting atau dipanasi terlebih dahulu sehingga mencapai suhu tertentu. Jadi pada dasarnya dimungkinkan menggunakan CPO untuk beberapa PLTD," kata Fabby Tumiwa.

Namun yang menjadi persoalan, kata Fabby Tumiwa, adalah soal harga CPO yang sangat fluktuatif. Di kala harga CPO dunia di kisaran 500 US Dolar per ton seperti saat ini, PLN sangat feasible menggunakan CPO. Namun apabila harganya di kisaran 800 US Dolar per ton sudah sangat tidak feasible lagi, karena lebih mahal ketimbang minyak solar. Yang dikhawatirkan, apabila harga CPO dunia tinggi, produsen CPO tidak mau memasok ke PLN karena ekspor lebih menguntungkan.

"Yang dibutuhkan PLN itu kestabilan harga dan kontinuitas pasokan CPO," ujar Fabby.

Terkait ini, Agus Kismanto mengusulkan agar dana yang dikelola BPDP KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) bisa dimanfaatkan juga untuk mendukung program pemakaian minyak sawit untuk PLTD milik PLN. Dengan begitu, PLN memiliki kepastian pasokan suplai minyak sawit dengan harga yang stabil. Agar terjadi win-win solution antara PLN dengan produsen CPO. Tps


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar