PEKANBARU (SP)-BPJS TK mencatat sepanjang 2023 kecelakaan kerja yang terjadi disektor perkebunan mencapai 224.000 kasus dari total 370.000 kasus. Angka ini lebih dari separuh yakni mencapai 60,5% terjadi disektor perkebunan. Kebanyakan terjadi disektor perkebunan sawit.
“Oleh karena itu diperlukan untuk menjalankan industry kelapa sawit yang bertanggungjawab dan berkelanjutan sesuai dengan pedoman keselamatan dan Kesehatan kerja (K3),” ujar Kadisnakertrans Riau, Boby Rahmat SSTp MSi. Hal itu diungkapkannya saat keynote speaker pada peluncuran buku “Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Perkebunan Kelapa Sawit” karya Dr Ir Julnaidi ST MT.
Hadir pada kesempatan itu sejumlah pelaku usaha industry sawit, Apkasindo, Gapki, akadmeisi dan mitra industri sawit lainnya. Pada kesempatan itu Kadisnaker menekankan pentingnya K3 dan dengan adanya buku yang ditulis Dr Ir Julnaidi ST MT yang tak lain adalah pengawas fungsional di Disnaker Riau diharapkan jadi panduan dalam menjalankan operasional industry sawit.
- Baca Juga Astra Agro Raih Anugerah Tempo dan TII
“Kita harapkan pengalaman lapangan yang ditulis ini jadi edukasi yang bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja di sektor perkebunan terutama perkebunan sawit,” ujarnya. Kadisnaker juga berharap edukasi ini membuat orang-orang dari daerah lain yang bekerja diperkebunan sawit dapat belajar ke Riau.
Sementara itu penulis, Dr Ir Julnadidi ST MT dalam sambutannya memberi apresiasi pada semua pihak yang telah membantu terwujudnya buku ini. “Ini pengalaman kasus-kasus dilapangan yang saya tulis agar kedepan hal serupa tak terjadi lagi,” ujarnya.
Acara yang ditaja bersempena dengan HUT Metro Riau tersebut dilanjutkan dengan diskusi dan bedah buku dengan narasumber yang kompeten dibidangnya. Tampil sebagai pembedah dari akademisi Wakil Rektor UIN Riau, Prof Dr Erwan SPT Msc Ph D. Ketua Gapki Lichwan Hartono yang diwakili oleh Departemen K3 Gapki Rhenaldo Tambunan, Ketum DPP Apkasindo Dr Gulat ME Manurung, Budayawan Riau Fakhrunnas MA Jabbar dan doketr Reny Mulyani MKKK SP oK dari RS Awal Bross Pekanbaru.
Acara dipandu oleh moderator Saparudin Koto. Diskusi berlangsung antusias karena beragamnya narasumber yang hadir. Ada sejumlah catatan yang perlu untuk penyempurnaan buku tersebut yang disampaikan pemateri. Selain itu forum itu juga menjadi ajang tanya jawab dan konsultasi bagi peserta yang hadir dalam menghadapi kasus-kasus K3 yang terjadi di lapangan.(fiz)