Industri

Jarak Hambat Distribusi CPO

JAKARTA - Asisten Deputi Produktivitas Energi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Andi Novianto menuturkan bahwa kendala penyaluran biodiesel disebabkan oleh jauhnya titik pasokan dengan titik kebutuhan. 

Pasalnya, sebagian besar pabrik biodiesel, kata Andi, berada di Pulau Jawa dan Sumatra, sedangkan permintaan terbesar berasal dari wilayah timur Indonesia.

"Kami melihat di Balikpapan, dari volume, porsinya 23% dari total kebutuhan biodiesel kita. Kita punya masalah logistik bagaimana membawa biodiesel dari wilayah barat ke timur."

Pemerintah terus melakukan pembenahan dan mencermati persoalan tersebut. Andi menuturkan bahwa pemerintah sedang menyederhanakan dan mengefisiensikan rantai pasok bahan baku B20.

Direktur Bioenergi, Ditjen Energi Baru Terbarukan, Kementerian ESDM Andriah Febby Misna mengungkapkan bahwa diperluasnya program B20 ke sektor nonsubsidi membuat pemantauan pelaksanaan program ini menjadi sulit. 

Pasalnya, jumlah penyalur atau badan usaha bahan bakar minyak (BU BBM) jenis Solar ke sektor nonsubsidi lebih banyak dibandingkan dengan badan usaha BBM di sektor bersubsidi. Badan usaha penyalur Solar sektor nonsubsidi mencapai 150 perusahaan. tps


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar