Industri

Tantangan Kelapa Sawit, Dekan Faperta UR : Produktivitas Sawit Rendah dan Kampanye Negatif

PEKANBARU - Tren turunnya ekspor minyak sawit pada Semester I. Yakni turun dibanding tahun lalu mencapai dua persen meskipun dari  negara terjadi kenaikan di Amerika Serikat, Bangladesh, Pakistan dan Timur Tengah.

"Tapi pasar utama yakni Uni Eropa mengalami penurunan. Jadi ada dua tantangan pada kelapa sawit, yakni masalah internal dan eksternal," ungkap Dekan Fakultas Pertanian UR, Dr. Ir. Syafrinal, M.S

Tantangan internal yakni bagaimana produktivitas kelapa sawit dan efisiensinya masih terlalu rendah. Kedua faktor eksternal yakni kampanye negatif yang ada sekarang dan isu perkebunan berkelanjutan serta penerimaan pasar terhadap Kelapa Sawit.

"Kami Fakultas Pertanian siap membantu bagaimana mengatasi masalah yang ada di industri Kelapa sawit Indonesia. Kita adakan seminar nasional terlaksana kerjasama dengan GAPKI Riau. Seminar diharapkan cari solusi persoalan bersama," tanbahnya.

"Penguatan Sumber Daya Manusia dan Peluang Usaha Industri Perkebunan Kelapa Sawit Sebagai Unggulan Daerah yang Berkelanjutan, menjadi tema dalam seminar kali ini. Menurut Dekan Fakultas Pertanian UR, Dr. Ir. Syafrinal, M.S mengatakan tema sesuai dengan kondisi pekebun di Riau saat ini.

"Kita tahu sawit merupakan tanaman primafona di riau, bahkan mungkin juga di Indonesia. Karena Riau luas terbesar di Indonesia, jadi sangat wajar kita menggelar seminar kelapa sawit," ujarnya.

Dalam seminar ini juga hadir pembicara dari Kementrian Pertanian yakni Direktur Jendral Perkebunan, Ir. Bambang M.M. 

Kemudian ada juga dari Kementrian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional, Kementrian Riset dan Teknologi-DIKTI, Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS), dan Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebuban Provinsi Riau, Ir. Ferry HC Ernaputra M.Si.

Tak hanya dari pemerintah, dari pihak yang berkecimpung di dunia kelapa sawit hadir diantaranya Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Pusat,  Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO).

Para pakar di seminar ini juga ada dari Indonesia yakni Pakar Teknologi Ramah Lingkungan, Jeffry adiyanto kusumohadi. Sedangkan dari praktisi Perusahaan asal Indonesia yakni dari PT Smart Tbk, Sinarmas, Toni Liwang dan tentunya dari Tuan Rumah Faperta UR ada Dr. Ir. Wawan MP dan Ketua GAPKI Riau, Saut Sihombing.

Dari Malaysia ada Pakar Gambut Xaviar Arulando dan dari Singapura ada Pakar Industri Jhon Chow P.hd. Tak hanya pakar, praktisi perusahaan pun ada juga dihadirkan dari Malaysia yakni dari Besteel BHD yang diwakili Mr.Quah Ban Lee. Bay


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar