Humaniora

Unik, Berebut Raba Patung Kuntobimo di Stupa Candi Borobudur

Patung Kuntobimo di Candi Borobudur diyakini punya daya magis. Demikian kepercayaan masyarakat sejak berabad-abad lalu. Ribuan bahkan jutaan orang mencoba memegangnya. Mereka percaya ini sebagai pertanda terkabul-tidaknya cita-cita.

Patung ini pernah menjadi sasaran peledakan. Tapi pada kenyataannya tidak rusak. Patung ini tetap tegak berdri, hingga banyak yang menyebut, bahwa Kuntobimo tidak mempan dibom. Yang bisa diledakkan adalah stupa lain di sekitarnya.

Memang, Candi Borobudur yang dibangun Dinasti (Wangsa) Syailendra pada abad ke-8 menyimpan sejuta misteri. Banyak kejadian aneh yang sulit dinalar akal bagi yang percaya. Salah satunya adalah stupa patung Kuntobimo.

Untuk mengetahui stupa yang berisi patung ini tidaklah sulit. Meski banyak stupa-stupa lain yang tidak sedikit jumlahnya, tapi karena ciri-cirinya, yaitu batu stupanya kehitam-hitaman dan halus akibat seringkali dipegang pengunjung candi, maka stupa ini gampang dibedakan. Letaknya persis di depan tangga masuk areal Arupadhatu.

Namun bagi orang yang tidak pernah ke Candi Borobudur kebanyakan kesulitan. Bahkan salah sasaran yang dirogoh. Dikiranya terdapat patung Kuntobimo. Tapi kenyataannya patung lain.

"Memang tampak banyak orang yang stress setelah salah memegang. Tapi bagi orang yang berhasil, senangnya bukan kepalang, ” ujar Sumardi, pegawai Museum Karmawibhangga Borobudur Magelang, Jateng.

Penyesalan itu bisa dimaklumi karena para pengunjung candi mempercayai patung Kuntobimo punya daya magis yang cukup tinggi sejak berabad-abad lalu. Barangsiapa memegangnya akan mendapatkan keuntungan yang besar. Yakni, dipercaya cita-citanya bakal terkabul.

Bagi laki-laki yang memegang tumitnya, diyakini cita-citanya akan terlaksana. Seperti mendapatkan pekerjaan, pangkat dan rezeki. Begitu pula dengan perempuan, jika memegang jari manisnya dipercaya akan terkabul cita-citanya. Di antaranya, dengan mudah mendapatkan jodoh dan awet muda.

“Saya datang kesini bukan hanya menghadiri acara Waicakan. Tapi, ingin mencoba membuktikan kekuatan magis patung Kuntobimo dalam stupa. Barangkali usai merogoh akan mendapatkan jodoh yang baik,”ujar Idawati, umat Buddha asal Bantul Yogyakarta yang rela kepanasan di atas candi.

Kepercayaan masyarakat makin kuat setelah stupa yang berisi patung Kuntobimo tidak mempan diledakkan pada tahun 80-an. Masih berdiri tegak dan tak tergoyahkan. Sedangkan stupa yang berada di sekitarnya hancur berserakan.

Kenyataan itu memang sempat menjadi perbincangan masyarakat. Kalau stupa Kuntobimo yang menjadi target sasaran untuk diledakkan tidak mempan. Orang-orang pintar menganggap stupa itu dilindungi arwah Syailendra.

“Memang, stupa itu pernah jadi sasaran untuk diledakkan. Tujuannya agar tidak sampai terjadi kemusrikan. Anehnya malahan stupa lainnya yang hancur. Memang kenyataannya begitu,” ujar Sumardi, pegawai Museum Karmawibhangga Borobudur meyakinkan.

Dari keajaiban inilah banyak orang yang datang untuk mencoba. Padahal, zaman sudah modern. Baru-baru ini saat memperingati Hari Waicak, ratusan masyarakat datang mengerubuti sambil merogohkan tangannya ke dalam stupa. jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar