Humaniora

Tragedi Setan (5) : Jin Itu Keluarga Roh Atau Malaikat?

Berbagai pengkisahan di atas masih berkutat tentang kerja setan dan Iblis, serta berbagai versi setan yang tersurat dalam tiga keyakinan agama besar, yaitu Yahudi, Kristen dan Islam. Namun siapakah sebenarnya Iblis, setan, dan jin itu? Juga apakah keterkaitannya dengan malaikat serta pertapa (asketis)?

Untuk menguak mereka dari sisi Islam, Peter J Awn memakai tiga literatur utama. Pertama adalah tafsir Al-Qur'an. Kedua kumpulan cerita tentang nabi. Dan ketiga adalah literatur hadits. Dua jenis literatur yang pertama secara kronologis lebih dahulu ada daripada tafsir Al-Qur'an serta rangkaian kisah kenabian. Dan nqampaknya, hadits ini merupakan yang terbaik untuk melengkapi pembahasan soal keberadaan setan.

Menurut para penafsir, nama setan tidaklah selalu Iblis. Sepanjang zaman ke zaman yang begitu panjang, sebelum dia melakukan dosa, Iblis disebut 'Azazil, dan kadang-kadang disebut Harits. Dari roh-roh yang mendiami bumi, 'Azazil adalah salah satu di antara mereka yang paling rajin dan berdedikasi. Suatu wujud yang dikenal karena pandangan dan pengajarannya.

Tak ada orang Muslim yang menanyakan sifat spiritualitas Iblis. Yang sering dipertanyakan adalah definisi yang tepat tentang keluarga roh-roh, dimana Iblis termasuk di dalamnya.

Dalam persoalan ini Iblis dikatakan berhubungan erat dengan para malaikat. Itu terdapat dalam penjelasan ayat-ayat Al-Qur'an. Iblis sendiri tidak pernah disebut malaikat. Iblis, karena dosa dan penolakannya untuk sujud di hadapan Adam, telah membuat dirinya terpisah dari semua wujud atau kehidupan kemalaikatan yang lainnya.

Selain itu, salah satu ayat Al-Qur'an menggambarkan Iblis sebagai "jin" : "Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat 'Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin' (Al-Qur'an, 18:50).

Ayat ini memunculkan banyak pertanyaan, karena ayat ini tidak secara jelas menggambarkan sifat jin. Ayat ini menimbulkan pertanyaan terbuka: apakah jin-jin itu adalah malaikat atau jenis roh yang berbeda? Jika mereka berbeda, apa hubungannya dengan para malaikat?

Berbeda pandangan yang menegaskan sifat kemalaikatan Iblis secara jelas dapat dilihat di antara para penafsir yang mengartikan pernyataan Al-Qur'an " dia adalah dari golongan jin" sebagaimana yang ditunjukkan pada suku bangsa atau klan tertentu dari kalangan para malaikat, yang Iblis termasuk di dalamnya.

Tak perlu ditanyakan tentang kurangnya status kemalaikatan dari jin, dan karenanya itu juga untuk Iblis. Sebaliknya, jin, dan Iblis, terutama, adalah malaikat-malaikat yang diberi kepercayaan dengan tugas-tugas kosmik tertentu. Mereka adalah penjaga kekayaan (khazana) Surga (Al- Janna atau Al- Jinan). Kaitan dengan surga inilah yang berperan dalam penurunan nama klan-nya, yaitu Al-Jinn.

Selain itu, Iblis sendiri ditempatkan untuk menguasai semua yang ada di antara langit dan bumi. Sebagai penguasa tunggal dari sama'ad-dunya, dan juga bumi serta seluruh jiwa yang ditemukan di dalamnya, dia sosok sebuah makhluk tanpa dinding. Kekuasaan dan keagungan ini merupakan suatu kedudukannya yang unik, maka kesombongan Iblis pun muncul. (bersambung/jss)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar