Politik

Ribuan Burung Hantu Dikerahkan untuk Kendalikan Hama Tikus di Kebun Sawit

Perkebunan kelapa sawit tidak lepas dari serangan hama tikus. Hama tikus menimbulkan dampak negatif yang begitu besar dalam produksi Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Tikus sering menyerang bibit kelapa sawit, tanaman belum menghasilkan, tanaman menghasilkan, dan hama tikus juga memakan serangga penyerbuk bunga sawit. Administrator PT Tunggal Perkasa Plantation (PT TPP) Januar Wahyudi melalui kepala bagian kebun PT TPP, Martuah Nasution menjelaskan, kalau hama tikus juga kerap merusak bunga kelapa sawit, baik bunga jantan maupun bunga betina. Akibatnya, tanaman kelapa sawit tidak bisa menghasilkan buah sehingga menyebabkan kerugian besar, beberapa tikus juga menyerang tandan sawit. “Untuk mengendalikan hama tikus, sejak awal tanam bibit kelapa sawit, kami memelihara burung hantu sebagai musuh alami tikus. Saat ini ada 1.212 ekor induk burung hantu dalam 14 ribu haktar lahan kebun PT TPP. Terdapat juga 104 anak burung hantu dan juga terdapat 223 telur burung hantu. Ini sesuai dengan data sensus burung hantu di kebun PT TPP pada akhir September 2017," kata Martuah Nasution. Ribuan burung hantu di lokasi kebun kelapa sawit PT TPP dibudidayakan dengan cara dibuatkan penangkaran sangkar dari kayu, dari jumlah burung hantu tersebut aktif di dalam 606 sangkar yang disediakan. "Keaktifan burung hantu membasmi hama tikus, itu dibuktikan dengan banyaknya tulang tikus berserakan di bawah sangkar burung hantu," ucapnya. Burung hantu dilakukan penangkaran secara berpasangan sejak awal bibit sawit mulai ditanam, burung hantu yang semula didalam penangkaran dilepaskan. Setelah burung hantu berburu hama tikus, maka dia akan kembali kesangkar yang disediakan. "Seekor burung hantu mampu menjaga 30 hektar persegi kebun kelapa sawit dari serangan hama tikus," jelasnya.


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar