Hama penyakit adalah ancaman utama di perkebunan kelapa sawit. Tanpa mampu mengendalikan hama, maka kebun sawit tidak hanya turun produktifitasnya, tetapi juga bisa bangkrut. Ini cara kreatif PT Tunggal Perkasa Plantation (PT TPP) mengatasi itu.
Perkebunan kelapa sawit PT Tunggal Perkasa Plantation (PT TPP) terletak di Airmolek masuk dalam wilayah Kecamatan Pasirpenyu dan Lirik, serta masuk Kecamatan Sungai Lala di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau. Perusahaan perkebunan itu punya lahan seluas lebih kurang 14 ribu haktare, melakukan pengendalian hama kelapa sawit dengan sistim Agensia Hayati.
Agens hayati adalah sistim pengendalian hama tanaman kelapa sawit dengan cara menghadirkan musuh alami dari hama tanaman kelapa sawit itu sendiri. Setiap organisme hama yang meliputi spesies, sub spesies, varietas, serangga parasit, tikus dan kumbang tanduk serta hama organisme lainnya, pembasmiannya tanpa menggunakan zat kimia.
Pengendalian hama dalam luasan lahan perkebunan kelapa sawit PT TPP Airmolek memang dikenal ramah lingkungan. Sejak tahun 2004 PT TPP sudah melakukan replanting. Sebelum dan sesudah melakukan replanting, berbagai persoalan hama yang mengancam produksi terus diatasi dengan sistim ramah lingkungan.
Berdasarkan penelitian Hama Penyakit Tanaman (HPT) oleh 23 orang petugas Agensia Hayati, ada 3 jenis hama yang mengancam produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit.
Menurut keterangan Administrator (Adm) PT TPP Januar Wahyudi, melalui kepala bagian kebun PT TPP, Martuah Nasution Rabu (29/11) di lokasi perkebunan PT TPP menjelaskan, setiap perkebunan kelapa sawit, baik milik perusahaan maupun milik masyarakat, akan ada 3 jenis HPT yang bisa menurunkan produksi perkebunan kelapa sawit. Diantaranya hama tikus, ulat api dan kumbang tanduk. Namun demikian, 3 jenis hama hasil deteksi petugas di lapangan bisa dikendalikan dengan sistim Agensia Hayati.
"Pengendalian hama dengan sistim Agensia Hayati hanya akan membunuh hama tanaman sesuai dengan yang diprogramkan. Membunuh hama tikus dengan memelihara burung hantu, membunuh ulat api dengan menanam Turnera (bunga pukul 9) yang bisa menghadirkan musuh utama ulat api dan menebar spora (jamur) membunuh larva kumbang dan telur kumbang," ujar Martuah Nasution yang dikenal spesialis pembasmi hama tanaman kelapa sawit ini.
Saat ini, perkebunan kelapa sawit PT TPP Airmolek sudah memiliki laboratorium agensia hayati, penelitian dan penciptaan musuh utama dari hama tanaman kelapa sawit. Itu terus dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) pembasmian hama ramah lingkungan.
"Kita juga membantu masyarakat sekitar kebun kita yang meminta bantuan dalam pengendalian hama kelapa sawit, asalkan mereka mengajukan permohonan dan menceritakan secara detail hama yang mempengaruhi produksi kebun mereka," ujarnya.
Pengendalian hama untuk mempertahankan produksi kebun kelapa sawit efektif dengan agensia hayati yang dilakukan perkebunan Astra Grup ini. Mereka juga melakukan pengendalian dan pembasmian hama dengan cara manual untuk menekan perkembang-biakan kumbang tanduk dengan cara memasang perotrep (jaring) untuk menangkap kumbang tanduk betina.