PEKANBARU - PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) kembali menyelenggarakan pelatihan petani sawit program pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit berkolaborasi dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI.
Sebelumnya, RPN telah sukses menyelenggarakan pelatihan petani sawit dengan tema berbeda di beberapa kabupaten di daerah sentra sawit di Sumatera dan Kalimantan. Kali ini, pelatihan kembali dihadirkan dengan diikuti total peserta 50 petani sawit dari dua kabupaten di Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), 42 peserta dan Kabupaten Bengkalis (8 peserta), dengan tema ‘Panen dan Pascapanen Kelapa Sawit’, yang diselenggarakan di Pekanbaru, Provinsi Riau.
Kepala Divisi Pengembangan Riset, PT RPN, Dr. Adi Cifriadi menyampaikan pelatihan ‘Panen dan Pascapanen Kelapa Sawit’ yang kali ini terlaksana karena kolaborasi antara PT RPN, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Ditjenbun.
“PT RPN melalui Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) telah memainkan peran yang penting dalam mengembangkan sumber daya manusia di sektor perkebunan kelapa sawit. Sebagai pusat penelitian yang berfokus pada kelapa sawit, PPKS telah berdedikasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas para pekebun dalam sistem usaha ini,” ujarnya, saat menyampaikan sambutan, pada Senin (23 Juni 2025).
Pada pelaksanaan pelatihan ini, PT RPN melibatkan praktisi kebun (kelapa sawit) khususnya dari PPKS dalam menyampaikan materi. Sebagai upaya dalam mewujudkan pelatihan yang berorientasi pada penelitian dan inovasi terbaru dalam budidaya kelapa sawit. Serta, memberikan wawasan terkini tentang praktik terbaik dalam budidaya Perkebunan kelapa sawit.
Dikatakan Dr. Adi, sumber daya manusia mempunyai peran penting dan strategis dalam sistem usaha Perkebunan kelapa sawit. “Pengembangan SDM ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, tetapi harus mampu menghadapi tantangan dan berperan aktif dalam menciptakan system usaha Perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan. Penyiapan SDM ini menjadi bagian penting dalam meningkatkan kinerja Perkebunan kelapa sawit,” katanya.
Pemprov Riau dan pemda menyambut positif
Pelatihan petani sawit program pengembangan SDM PKS 2025 yang salah satunya terlaksana di Provinsi Riau oleh PT RPN disambut baik, yang disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Syahrial Abdi.
Pihaknya bangga kegiatan pelatihan petani sawit dapat kembali terlaksana di provinsi Riau. Berbagai pelatihan dengan berbagai tema yang berkaitan dengan perkebunan kelapa sawit telah diadakan, salah satunya pelatihan ‘Panen dan Pascapanen Kelapa Sawit’.
“Panen dan pascapanen kelapa sawit mencakup serangkaian kegiatan yang dimulai dari pemanenan buah hingga pengolahan tandan buah segar (TBS) menjadi minyak sawit dan inti sawit. Proses ini penting untuk menjaga kualitas minyak sawit dan efisiensi produksi,” jelas Syahrial.
“Panen kelapa sawit tidak semata-mata pada berat Tandan Buah Segar (TBS) tetapi harus ada nilai lebih yaitu dari rendemen. Untuk itu, panen sawit harus pada waktu yang tepat sesuai dengan good agriculture practices (GAP),” tambahnya.
Menurutnya, melalui kegiatan pelatihan yang diikuti para petani sawit akan meminimalisir risiko pada pembudidayaan kelapa sawit.
“Makin banyak masyarakat (pekebun) yang teredukasi maka dapat meminimalisir segala resiko yang ada di budidaya kelapa sawit, tak terkecuali pada penanganan panen dan pascapanen yang sangat mempengaruhi harga, untuk itu perlu penanganan yang tepat dan cepat agar kualitas TBS terjaga,” ungkap Syahrial.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkalis, Dahen Tawakal mengatakan pihaknya menyambut baik kegiatan pelatihan petani sawit yang diikuti pekebun (petani) sawit dari Kabupaten Bengkalis. Banyak sisi positif dari kegiatan pelatihan ini, seperti penerapan ilmu di kebun masing-masing.
“Untuk itu, kami berharap program (pelatihan) tidak hanya berhenti dan peserta pelatihan setiap tahunnya bertambah. Saat ini kami sedang melakukan pendataan kebun supaya data lengkap beserta koordinatnya, untuk mendukung perkebunan kelapa sawit berkelanjutan,” katanya.
Sementara, perwakilan dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Kuansing yang disampaikan oleh Ketua Bidang Sarpras dan Penyuluhan, Rudi Achmad Haryadi menambahkan bahwa kegiatan ini akan menambah ilmu bagi pekebun dalam hal panen dan pascapanen.
“Ini topik yang menarik sebab dalam budidaya tanaman, panen dan pascapanen menentukan keberhasilan usaha perkebunan. Banyak dari para pekebun yang sudah panen tidak bisa menampung dan ada juga salah penanganannya. Sawit ini harus dipanen dengan cepat dan tidak bisa terlambat dalam pengiriman, dalam kata lain harus cepat dan tepat,” ucapnya.
“Maka, dalam kesempatan ini harus dimanfaatkan dengan baik. Bagaimana menangani sawit dalam hal panen dan pascapanen sehingga yang apa yang telah kita tanam dan dipanen dapat mendapatkan nilai tambah yang cukup baik. Terlebih dari pemerintah pusat sedang mengembangkan hilirisasi di bidang pertanian dan perkebunan,” imbuh Rudi.
Maka, lanjutnya, menjadi penting untuk kita semua terutama petani sawit untuk belajar dan memahami panen dan pascapanen. Dalam budidaya kelapa sawit ada hal-hal yang krusial salah satunya panen dan pascapanen.
“Untuk itu, kami berharap kegiatan pelatihan ini dapat diikuti dengan baik agar apa yang disampaikan oleh pemateri dapat diterim dan diaplikasikan,” pungkas Rudi.
Untuk melengkapi pemahaman panen dan pascapanen kelapa sawit, PT RPN juga akan mengajak peserta pelatihan untuk mengunjungi kebun kelapa sawit milik PT Perkebunan Nusantara IV Regional 3, Sei Pagar. Hal ini, akan memberikan pemahaman yang lebih konkrit, sebab tidak hanya teori melainkan memperlihatkan langsung kepada peserta proses panen dan pascapanen yang dilakukan perusahaan.(lin)