PEKANBARU - Guna meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan pariwisata Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau menggelar kegiatan Lomba Desa Wisata dan Pembinaan Kreatifitas Usaha/Ekonomi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) di sekitar objek wisata.
Lomba Desa Wisata yang ditaja Dispar Riau digelar di 12 Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau. Kegiatan ini bertujuan untuk mengapresiasi desa dalam pengembangan desa wisata, sekaligus guna mendorong percepatan pembangunan desa, peningkatan partisipasi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Iya kami telah mulai melaksanakan tahapan kegiatan penilaian desa wisata. Pada tanggal 22 Juni 2021 pertama kali yang dinilai adalah desa wisata Desa Koto Ranah, Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu," kata Kepala Dispar Riau, Roni Rakhmat, Jumat (25/6/2021) di Pekanbaru, Riau.
Roni menjelaskan, penilaian desa wisata dilakukan oleh tiga orang juri yang berlatar belakang Assesor Pariwisata, Akademisi dan Kesehatan. Standar penilaian mengacu pada Sapta Pesona dengan dikombinasikan dengan konsep 3A yaitu, aksesibilitas, atraksi dan amenitas.
"Adapun metodologi penilaian Lomba Desa Wisata adalah, pemeriksaan proposal, memberikan penilaian sesuai kelengkapan administrasi mengenai materi yang disampaikan dalam proposal. Kemudian, tim penilai turun ke lapangan untuk memeriksa kesesuaian isi proposal dengan kondisi lapangan, penetapan keputusan pemenang," Roni menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumberdaya Pariwisata Dispar Riau, Ridho Adriansyah menambahkan, Kegiatan Pembinaan Kreatifitas Usaha/Ekonomi Masyarakat di sekitar objek wisata di Provinsi Riau, pihaknya mengusung tema "Membangkitkan Kreativitas Melalui Digitalisasi Usaha Pariwisata di Masa Era Kebiasaan Baru".
Ia menyebutkan, kegiatan pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan
kreativitas/usaha ekonomi masyarakat di sekitar objek wisata. Dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 22 Juni 2021 lalu, di objek wisata Air Panas Swaman Pawan, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu.
"Jumlah peserta sebanyak 20 orang pelaku parekraf, yang bergerak pada usaha kuliner, kriya, fashion, seni pertunjukan, dan film yang berdomisili di sekitar objek wisata," ujar Ridho Adriansyah.
Lebih lanjut Ridho menuturkan, pembinaan ini melibatkan 2 orang narasumber yakni, pemateri luar daerah Alfa Frisa Septania selaku ketua PPJI Riau. Materi yang dipaparkan adalah pengembangan usaha yang berbasis digitalisasi.
Kemudian, narasumber lainya adalah Sekretaris Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Rokan Hulu, Elfia Susanti yang menyampaikan materi pengembangan produk pariwisata agar mempunyai nilai tambah sehingga dapat bersaing pada masa kebiasaan baru.
"Alhamdulillah kegiatan pembinaan berjalan aman dan lancar. Menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat bagi para pelaku pariwisata," tandas Ridho.(*)