Percepatan Target Vaksin 730 Ribu hingga Desember

Pemko Pekanbaru Hadirkan Mobil Keliling Sasar Lansia hingga ke RT/RW

PEKANBARU - Guna mempercepat vaksinasi Covid 19 kepada masyarakat luas, Pemerintah Kota menyediakan mobil keliling. Hal ini dilakukan agar bisa menyasar Lansia hingga ke RT/RW dengan begitu target 730 Ribu wajib vaksin hingga Desember 2021 bisa tercapai.

Selain vaksinasi massal dan regular, upaya yang dilakukan dalam percepatan itu dengan meluncurkan 5 unit mobil vaksin keliling yang akan menyasar warga hingga ke rukun tetangga (RT) di beberapa kecamatan di Pekanbaru.

Walikota Pekanbaru H Firdaus MT mengatakan bahwa kehadiran mobil vaksin keliling ini diyakini bisa mempercepat proses vaksinasi, dan membantu para lansia yang akan diberikan vaksin Covid-19 yang tersebar di beberapa kelurahan dan kecamatan di Pekanbaru.

Hal ini disampaikan Wali Kota Pekanbaru dihadapan awak media, Kamis(27/5-2021) sebelum meluncurkan lima unit mobil keliling di halaman Mal Pelayan Pekanbaru.

Dikatakannya, jumlah masyarakat Pekanbaru yang tercatat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) sekitar 1.136.000 jiwa. Warga yang harus divaksin 730.000 orang. Warga yang sudah divaksin 110.000 orang. Jadi, masih ada lagi 620 ribu orang.

"Target kita tujuh bulan ke depan, 730 ribu warga Pekanbaru wajib divaksin semua. Sekarang yang sudah divaksin baru 110 ribu orang. Jadi sampai akhir tahun ini vaksin terhadap 620 ribu lagi warga Pekanbaru sudah harus tuntas, " ujar walikota.

Mengingat Pekanbaru masuk zona merah, dari 12 kabupaten kota yang ada di Riau dikatakan Wako, Presiden Jokowi saat berkunjung ke Riau sudah meminta Menteri Kesehatan mengirimkan 100 ribu vaksin ke Riau setiap bulannya, 50.000 diantaranya disebar ke Pekanbaru dan 50.000 lagi ke Dumai.

" Sesuai arahan pemerintah pusat, vaksinasi ini diutamakan bagi warga lanjut usia (lansia). Karena, masyarakat banyak terpapar Covid-19 yang fatal adalah lansia. Untuk menekan kematian, maka lansia harus kami utamakan," ujar Firdaus.

Namun, Pemko Pekanbaru agak kesulitan. Oleh sebab itu, Pemko Pekanbaru meluncurkan lima bus untuk vaksinasi massal untuk wilayah kecamatan.

"Supaya, kami lebih dekat dengan masyarakat untuk memberikan pelayanan kepada lansia. Tentunya dengan data dari ketua RT dan RW. Sehingga, kami bisa membentuk pola untuk melaksanakan vaksinasi lansia," ungkap Firdaus.

Kelompok lain yang diutamakan adalah pelayanan publik seperti tenaga pengajar dan penyelenggara pendidikan, mulai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga perguruan tinggi.  

"Jika memang belajar tatap muka dimulai pada semester depan, maka para akademisi di kampus diutamakan," ucap Firdaus.

Pelayan publik berikutnya adalah rohaniawan enam agama, termasuk penyelenggara di rumah ibadah. Pemko Pekanbaru merencanakan vaksinasi massal bagi pengurus 1.333 masjid dan musala.

"Jadi, kami akan memvaksin 15.000 pengurus dan imam di Masjid Agung An Nur. Rohaniawan Kristen Protestan di HKBP Hangtuah juga telah divaksin. Agama lainnya disesuaikan," jelas Firdaus.

Kelompok selanjutnya divaksin adalah ketua RT dan RW serta tokoh masyarakat. Setelah itu, kelompok lainnya pelaku usaha. Terakhir, masyarakat umum secara keseluruhan, jelas Firdaus.

Selain vaksinasi secara massal di sejumlah tempat, vaksin reguler juga terus berjalan.

"Vaksin reguler ini berlangsung di 21 Puskesmas dan rumah sakit pemerintah, swasta dan klinik yang telah dikerjasamakan," terang Firdaus, Kamis (27/5).

Menurutnya, hal ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam upaya memerangi dan mencegah penyebaran Covid-19.

Karena sebaran kasus positif Covid-19 di Kota Pekanbaru masih cukup tinggi saat ini. Selain disiplin menerapkan protokol kesehatan, vaksinasi sebagai salah satu langkah pencegahan sebaran virus.

Masyarakat dan Pemerintah harus Kerjasama

Untuk menekan penyebaran Covid-19 ini menurut Walikota Pekanbaru  Firdaus perlu bersinergi dan pemahaman yang sama antara masyarakat dengan pemerintah, diantaranya  tetap mematuhi Prokes.

"Harapan kita, upaya  menekan penyebaran Covid-19 ini, perlu bersinergi dan pemahaman bersama antara masyarakat dengan pemerintah. Masyarakat mematuhi prokes dengan menjalankan 3M mengunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Sementara pemerintah menerapkan praktik 3T ( Tracing, Testing, Treatment)," jelas walikota. (adv)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar