Nusantara

Harga CPO Menurun ke 4.400 Ringgit

JAKARTA - Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) terpantau menurun setelah mencatatkan reli mingguan terbesar pada pekan lalu. Berdasarkan data Bursa Malaysia, harga CPO dengan kontrak teraktif terpantau turun 73 poin pada harga setelmen 4.427 ringgit per ton setelah sempat bertengger di level 4.398 ringgit per ton.

Sementara itu, harga CPO kontrak teraktif kedua diperdagangkan pada level harga setelmen 4.217 ringgit per ton, atau turun 80 poin dibandingkan posisi sebelumnya.

Puncaknya, pada Jumat (7/5/2021) lalu, harga CPO mencatatkan kenaikan hingga 5 persen ke level 4.427 ringgit per ton. Hasil tersebut membuat harga CPO mencatatkan kenaikan mingguan sebesar 14 persen, atau yang tertinggi sejak 2001 lalu.

Sebelumnya, TA Securities dalam risetnya menyebutkan, potensi koreksi harga CPO pada tahun ini akan semakin tinggi memasuki semester II/2021. Meski demikian, rerata harga CPO untuk tahun 2021 diyakini lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020.

Sementara itu, target harga CPO pada tahun 2022 juga ditingkatkan 17 persen ke level 3.050 ringgit per ton. “Proyeksi harga merupakan cerminan dari sejumlah sentimen, yakni persediaan cadangan CPO yang lebih rendah dibandingkan ekspektasi, keterbatasan pasokan minyak nabati global, serta kenaikan harga minyak mentah yang berimbas positif untuk biodiesel,” demikian kutipan laporan tersebut.

Laporan tersebut melanjutkan, jumlah cadangan CPO Malaysia diprediksi tetap ketat sepanjang kuartal II/2021. TA Securities memaparkan, jumlah persediaan CPO Malaysia telah berada dibawah angka acuan 2 juta ton sejak Januari 2020 lalu.

tren ini diperkirakan tetap berlanjut seiring dengan penutupan perbatasan dan pembatasan pergerakan oleh Pemerintah Malaysia. “Ke depannya, jumlah cadangan CPO akan kembali membaik, seiring dengan proses vaksinasi virus corona dan pembukaan kembali perbatasan di semester II/2021,” jelasnya.

Senada, laporan dari UOB Kay Hian menyebutkan harga CPO akan menghadapi risiko downside dari kenaikan jumlah cadangannya. Kenaikan cadangan CPO Malaysia akan terjadi menyusul musim panen sawit dengan hasil yang cukup besar. Selain itu, nilai ekspor diperkirakan tidak akan menguat signifikan karena kompetisi harga dengan negara produsen CPO lainnya, Indonesia.

"Perkiraan harga CPO menurut kami berada di level 3.000 ringgit per ton. Kami juga tetap memperhatikan potensi pelemahan harga dari meningkatnya jumlah produksi," jelas laporan dari UOB Kay Hian. (INT)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar