Nusantara

Didorong CPO, Penerimaan Negara dari Sektor Pajak dan Cukai di Riau Capai Rp665 Miliar

Ilustrasi minyak sawit (CPO). (int)

PEKANBARU - Kantor Wilayah Direktorat Jendral Bea Cukai (DJBC) Riau berhasil mencatat penerimaan hingga Rp 665,1 miliar pada tahun 2020. Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil DJBC Riau Hartono Sutarjo, mengatakan, jumlah ini tercatat mencapai 203,75 persen dari target yang telah ditetapkan, yakni sebesar Rp 326,45 miliar. 

"Jika dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya, maka realisasi di tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 237,8 persen," ujarnya, Senin (1/2/2021) pagi. 

Hartono menjelaskan, tingginya penerimaan negara dari sektor pajak dan cukai ini didorong dari sektor bea keluar komoditas minyak mentah sawit atau crude palm oil (CPO) serta turunannya yang mengalami kenaikan pada Harga Patokan Ekspor (HPE). 

"Sementara penerimaan bea masuk mengalami penurunan sebesar 19.59 persen yang dikarenakan semakin tingginya penggunaan tarif preferensi (SKA), penurunan volume impor serta terdapat restitusi Bea Masuk pada KPPBC TMP B Dumai pada Bulan Agustus dan September," bebernya. 

Dia memastikan bahwa pandemi yang terjadi di sepanjang tahun 2020 tidak mengurangi kinerja pemberian fasilitas kepabeanan. DJBC Riau juga telah menetapkan 2 perusahaan sebagai Pusat Logistik Berikat (PLB). Ini merupakan fasilitas pembebasan bea masuk Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI). (Bayu)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar