SIAK- Pelaksana Jabatan Sementara (Pjs) Bupati Siak,Indra Agus Lukman bersama Forkopimda Provinsi Riau dan Kabupaten Siak gelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penyusunan Peta Peluang Investasi Proyek Prioritas Strategis Pengembangan Kawasan, Industri Tanjung Buton. di Meeting Room The Premiere Hotel Pekanbaru, Kamis (22/10/2020).
Rakor ini juga dihadiri Anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Riau, Instansi Vertikal, serta Forkopimda Kabupaten Siak.
“Kami menyambut baik kegiatan penyusunan peta peluang investasi ini terhadap proyek strategis yang ada di Provinsi Riau, terutama Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) yang berada di Kabupaten Siak.Tentunya dengan adanya KITB ini nantinya dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kabupaten Siak," Sebut Indra Agus Lukman usai acara.
Indra mengatakan, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Riau serta Stakeholder terkait siap mendukung berbagai hal yang diperlukan untuk menunjang pembangunan Kawasan Industri ini.
"Kami (Pemerintah Kabupaten Siak) bersama Pemerintah Provinsi Riau serta Stakeholder terkait,siap mendukung berbagai hal yang dibutuhkan dalam pengembangan kawasan ini. Seperti menyiapkan beberapa kajian untuk mendukung program ini,diantaranya Amdal yang sudah kami miliki, ini merupakan bentuk optimisme kami dalam mengikuti dan memanfaatkan peta peluang Invetasi ini,” paparnya.
Dijelaskannya, Industri Hilir di Provinsi Riau belum begitu berkembang,itulah makanya nilai tambah produk yang dihasilkan belum optimal. Kondisi semacam itu menurutnya akan menjadi peluang besar bagi investor yang akan berinvestasi di kawasan KITB.
"Semua investor tertarik. Apalagi saat kita sampaikan pelayanan perizinan di Kabupaten Siak sudah menggunakan Sistem Online dan Tracking System yang membuat pengurusan izin bisa cepat, mudah dan praktis," katanya.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau menyampaikan berbagai hal yang telah dilakukan dalam mendukung pelaksanaan pembangunan KITB tersebut.
"Dalam upaya mendukung potensi KITB,kami Pemerintah Provinsi Riau sejak 2019 telah meluncurkan Riau Investment Canal (RIC) atau Layanan Peta Potensi Investasi yang merupakan sistem berisi potensi investasi yang dihubungkan ke pemerintah kabupaten/kota dan pemangku kebijakan terkait,yang dapat memudahkan calon investor untuk melihat peluang investasi dan kemudahan yang diberikan pemerintah jika ingin menanamkan modal di Riau," ujarnya.
Untuk mengakses Peta Potensi Investasi berupa RIC, lanjutnya, bisa dilihat di situs resmi dpmptsp.riau.go.id yang memberikan berbagai penjelasan tentang potensi investasi di 12 kabupaten/kota di Riau.
"Potensi kawasan, mulai dari kawasan industri terutama Tanjung Buton di Kabupaten Siak, kemudian sektor perkebunan yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota, peternakan, pertanian, perikanan dan kelautan, pertambangan dan energi, minyak dan gas, jasa dan perdagangan.Inilah potensi-potensi kita yang dapat di akses melalui RIC," urainya.
Dijelaskannya, Layanan Peta Potensi Investasi ini juga menunjukkan ketersediaan penunjang investasi seperti informasi aksesibilitas kawasan industri, rencana pengembangan kawasan, infrastruktur jalan, hotel, pelabuhan, bandara, hingga terminal.
"Sampai informasi tentang pabrik kelapa sawit dan berapa kapasitas produksinya juga tersedia," ujarnya.
Layanan Peta Potensi Investasi ini, katanya, akan terus diperbarui dan membutuhkan dukungan informasi dari pemerintah Kabupaten/Kota untuk menyempurnakannya.
Diharapkannya melalui Layanan Peta Potensi Investasi dapat menunjang secara nyata pembangunan dan pengembangan Kawasan Industri Tanjung Buton.Ia juga berharap dengan adanya proyek KITB ini, Pelabuhan tanjung buton dapat menjadi Pelabuhan peti kemas dan dapat dioptimalkan pelaksanaan dan pemanfaatannya.
"Kita semua juga berharap agar Pemerintah pusat dapat memperhatikan ketersediaan infrastruktur penunjang kawasan ini," pungkasnya.(infotorial pemkab siak)