Nusantara

20 Kg Sabu Dilempar, Kurir Narkoba Jaringan Internasional Kabur

PEKANBARU - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Riau berhasil mengamankan dua tas serta satu boks berisi 20 kg sabu-sabu. Petugas juga mengamankan 10.000 butir pil ekstasi yang dikemas dengan 50 plastik bening serta 5 kg bubuk putih yang belum diketahui jenisnya. 

Narkotika yang diperkirakan bernilai Rp33 miliar tersebut diamankan dalam pengejaran di wilayah Kabupaten Bengkalis pada Sabtu (8/8). Namun, petugas gagal menangkap pelaku yang berhasil melarikan diri. 

Kepala BNNP Riau, Brigjen Kenedy, dalam konferensi pers, Senin (10/8), mengungkapkan, pengejaran terhadap sindikat tersebut sudah dilakukan sejak 3 bulan terakhir. 

"Informasi awal yang kami dapat bahwa akan ada pengiriman narkotika dari Malaysia menuju Indonesia melalui Bengkalis menggunakan speedboat. Kita langsung mengirimkan tim ke lokasi untuk melakukan penyelidikan," ungkapnya. 

Namun, lanjut Kenedy, ternyata keberadaan tim Berantas BNNP Riau di Bengkalis sudah tercium oleh sindikat. Oleh karena itu para sindikat menunda pengirim menuju Bengkalis dan mengalihkannya ke pelabuhan tikus lain. 

"Kemudian mereka mengalihkan masuk ke pelabuhan di Mambang yang merupakan pelabuhan rakyat (tikus). Namun kita sedikit terlambat, saat tim tiba di lokasi tersebut, barang bukti narkoba sudah dibawa oleh kurir dan kita langsung melakukan pengejaran," terangnya. 

"Yang bersangkutan melarikan diri setelah mengetahui keberadaan tim Pemberantasan. Pengejeran dilakukan barang bukti yang di bawa target dibuang dan dijatuhkan di Jalan Lembaga Kabupaten bengkalis. Tim melakukan koordinasi dengan Polres Bengkalis untuk membantu mengamankan TKP tempat pembuangan barang bukti, karena tempat dibuangnya barang bukti jaraknya lebih kurang 200 meter dari polres, dan tim melanjutkan pengejaran pada pelaku," terangnya. 

Namun, setelah lima jam melakukan pengejaran dan pelacakan, pelaku tidak ditemukan. "Namun untuk tersangka sudah kita kantongi, kita sudah ada nama-namanya. Masih kita buru. Mudah-mudahan akan segera kita tangkap," ujarnya. 

Jika dilihat dari kemasan yang digunakan, Kenedy mengatakan, narkotika tersebut diduga kita berasal dari Cina yang dikirim melalui Malaysia menuju Indonesia. 

"Ini jaringan internasional, jelas ini dari Cina, yang dikirim ke Malaysia dan masuk ke Indonesia. Tentu di Indonesia pasti ada jaringan lokal. Ini akan dipasarkan di Riau. Dan hasil maping kita, ini belum ada keterlibatan dari aparat. Masih benar-benar para sindikat internasional," pungkasnya. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar