Nusantara

Dua Kelurahan di Rupat MoU Program Desa Bebas Api dengan PT SRL Guna Cegah Karhutla

DUMAI - PT Sumatera Riang Lestari (SRL) menggelar penandatanganan MoU Program Desa Bebas Api dengan dua Kelurahan yaitu Kelurahan Terkul dan Kelurahan Batu Panjang, Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis.

MoU ditandatangani oleh Direktur PT SRL Yudi Febrian, Lurah Batu Panjang, M. Rais, Lurah Terkul, Erwan Kurniawan, disaksikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bengkalis Tajul Mudarris, Kapolsek Rupat Iptu Syaidina Ali dan Kepala UPT KPH Bengkalis Bustami Nasution, di Hotel Cititel Dumai, Selasa (28/7/2020).

Penandatanganan MoU diawali dengan pemaparan Program Desa Bebas Api oleh Winarno selaku Komandan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan PT SRL Blok IV Rupat.

Winarno menyebutkan, tujuan Program Desa Bebas Api ada empat, pertama terciptanya lingkungan yang sehat bebas dari api dan asap, meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan, mendesak peran aktif masyarakat dan pemerintahan desa dalam pencegahan dan, Penanggulangan Kebakaran Lahan dan Hutan serta memberikan alternatif lain dalam membuka lahan tanpa menggunakan api.

"Hasil evaluasi yang kami lakukan, ada tiga penyebab kebakaran selama ini di Rupat, yaitu, penyiapan lahan dilakukan dengan cara membakar dan tidak terkontrol sehingga menyebar ke lahan lain. Selain itu adanya sabotase oleh pihak yang tidak bertanggung jawab serta akibat kelalaian membuang puntung rokok, meninggalkan api setelah berburu, pengambilan madu  dan memancing di lahan gambut  yang mudah terbakar," terang Winarno.

Katanya lagi, dampak dari Karhutla sangat buruk, seperti menurunnya produktivitas ekosistem hutan, rusaknya lahan pertanian dan perkebunan, rusaknya struktur tanah dan lain sebagainya.

Ada lima program desa bebas api yang tertuang dalam MoU ini, pertama, perusahaan akan memberikan penghargaan bagi Desa yang tidak terjadi kebakaran. Kepada Desa yang dapat menjaga Desanya dari kebakaran lahan dan hutan akan diberi reward sebesar Rp 100 juta dalam bentuk infrastruktur pilihan masyarakat.

Kedua, perusahaan akan memberdayakan satu orang masyarakat Desa sebagai ketua tim di desa yang membantu Kepala Desa, Bhabinkamtibmas dan Babinsa guna mensinergikan semua pemangku kepentingan dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan.

Ketiga, Perusahaan memberikan bantuan kepada masyarakat dalam penyiapan lahan pertanian tanpa bakar dengan menggunakan teknologi sesuai kebutuhan.

Keempat, Peningkatan kesadaran masyarakat, dan ke lima perusahaan memantau kualitas udara.

Menurut Winarno, program tersebut sudah berjalan sejak 2019, pada tahun 2019 Desa Terkul berhasil mendapat reward Rp 100 juta dari PT SRL karena berhasil mencegah Karhutla. "Sementara Kelurahan Batu Panjang mendapat Reward Rp 50 juta," ungkapnya.

Direktur PT SRL Yudi Febrian, menambahkan, ini kesepakatan ke-2, sebelumnya, MoU serupa telah dibuat pada 2019.

"Sejak ada kesepakatan, terjadi penurunan luasan areal terbakar. Kita harapkan Desa Batu Panjang dan Terkul bisa menjadi desa mandiri dalam pencegahan dan penanggulangan Karhutla," harap Yudi Febrian.

Dikatakannya, Karhutla dalam skala besar dapat menyebabkan kerugian di berbagai sektor, seperti ekonomi, pendidikan, transportasi juga dari segi ekologi banyak hewan jadi korban dan segi sosial, segi kesehatan, seperti ISPA dan lain sebagainya.

"Untuk mencegah itu semua, sebagai bentuk komitmen perusahaan dan bentuk kontribusi perusahaan, kita membuat MoU ini supaya dampak tersebut dapat kita cegah. Dan program desa bebas api tidak akan berjalan tanpa dukungan dari semua pihak. Untuk itu, kami mengharapkan dukungannya," pintanya

Sementara, Kapolsek Rupat, Iptu Syaidina Ali menyebutkan, program desa bebas api sangat membantu pelaksanaan tugasnya di lapangan khususnya dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan.

"Program desa bebas api diharapkan dapat mencegah terjadinya Karhutla. Dan harapan kami, tidak hanya di dua desa ini saja, tetapi bisa dilaksanakan di seluruh Desa di Kecamatan Rupat agar Rupat bisa bebas api," harapnya.

Terakhir, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bengkalis, Tajul Mudarris, mengawali sambutannya menyampaikan salam dari  Bupati Bengkalis yang tidak dapat hadir karena ada kegiatan lain.

"Atas nama Pemkab Bengkalis, kami mengaku bangga dengan Program Desa Bebas Api PT SRL untuk mencegah terjadinya Karhutla di Rupat, Kabupaten Bengkalis. Dan kami akan mensuport apa yang dilakukan PT SRL," kata Kalaksa.

Masalah Karhutla tidak akan ada habisnya, tetapi bagaimana kita selalu waspada dan berupaya mencegah Karhutla. Kita tidak bisa bekerja sendiri untuk itu semua stakeholder harus bersama mencegah Karhutla.(lin)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar