Industri

Hingga Akhir Maret, Bulog Serap Hampir 90.000 Ton Beras

Beras Bulog. (Int)

JAKARTA - Hingga Jumat (27/3/2020), Perum Bulog telah menyerap hampir 90.000 ton gabah/beras. Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaluddin Iqbal mengatakan, serapan beras tersebut masih diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan komersial.

Awaluddin mengatakan, pihaknya terus berupaya menyerap beras/gabah dari petani supaya bisa menjaga stabilitas harga di tingkat produsen serta untuk melindungi petani. Namun, dia juga mengatakan, penyerapan yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi harga di lapangan.

"Kita pengadaan ada komersial dan ada PSO, jadi mana yang lebih memungkinkan. Alokasi pengadaan gabah/beras terbesar itu untuk CBP. tetapi kita tetap melihat perkembangan harga di pasar," ujar Awaluddin.

Awaluddin menambahkan, saat ini harga pembelian gabah kering panen petani oleh Bulog yang diterapkan dalam Inpres nomor 5 tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras Oleh Pemerintah belum memungkinkan untuk diterapkan.

Dalam aturan tersebut dijelaskan, harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) dalam negeri adalah Rp3.700 per kg.

Awaluddin menambahkan, harga yang belum sesuai tersebut disebabkan panen yang relatif belum banyak. Dia memperkirakan, serapan Bulog akan semakin meningkat signifikan pada April-Mei nanti.

"Serapannya melihat perkembangan harga. Harapan kita seperti itu serapan gabah/beras besar. Tetapi kita kan tetap melihat kondisi pertanaman. Proyeksi kita akan lebih banyak di April. Tetapi ini kan masih angka ramalan," jelas Awaluddin.

Awaluddin juga mengatakan, biasanya hingga Juni, Bulog bisa menyerap hingga 70 persen dari total target pengadaan. Sementara dia mengatakan, target pengadaan gabah/beras oleh Bulog tahun ini mencapai 1,4 juta ton.

Sementara itu, Ketua Umum Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengatakan harga gabah kering panen saat ini sekitar Rp4.900 per kg, dimana angka ini cukup baik di tingkat petani. Apalagi, biaya produksi petani mencapai Rp3.200 hingga Rp3.500 per kg.

Winarno mengingatkan, harga GKP di tingkat petani akan mulai menurun pada April-Mei nanti. "Panen raya diperkirakan April-Mei dan harga diprediksi akan di bawah biaya produksi petani," ujar Winarno, Minggu (29/3/2020). (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar