Industri

Penggunaan B20 Terbukti Kurangi Emisi

JAKARTA- Bahan bakar biodiesel atau B20 di dalam penggunaannya juga terbukti mampu mengurangi emisi.
Hasil uji emisi gas buang pada lokomotif PRL/EMD berbahan bakar B20 menunjukkan penurunan NOx dan CO sebesar 10 persen dibanding B0.

Kemudian, hasil uji emisi gas buang pada lokomotif GE berbahan bakar B20 juga menunjukkan penurunan NOx sebesar 20 persen dan CO sebesar 10 persen. Penurunan emisi tersebut sejalan dengan target pemerintah yang ingin menekan emisi hingga 29 persen pada 2030.

Terkait konsumsi bahan bakar, Perekayasa Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) M Taufik Suryantoro tak memungkiri penggunaan B20 sedikit lebih boros dibandingkan B0. Namun, jumlahnya tak signifikan yaitu hanya berkisar satu hingga dua persen.

"Kandungan energi B20 memang berbeda, lebih rendah sekitar dua hingga tiga persen (dibandingkan B0), jadi wajar konsumsinya juga naik satu hingga dua persen," jelasnya.

Direktur Operasi KAI Slamet Suseno mengungkapkan KAI diperkirakan mengkonsumsi sekitar 240 ribu kiloliter (kl) bahan bakar pada tahun ini. Adapun konsumsi B20 selama periode 1 September hingga 17 Oktober 2018 mencapai 5.346 ribu kl.

Tahun depan, konsumsi bahan bakar KAI diperkirakan meningkat menjadi 304 ribu kl. Artinya, dengan kabar 20 persen, total bahan bakar nabati (BBN) jenis fame yang digunakan berkisar 60 ribu kl atau hanya berkisar satu persen dari total kuota fame tahun depan yang mencapai 6,2 juta kl.

"Semua lokomotif kami telah menggunakan B20 sesuai ketentuan mandatori,"

Penggunaan B20, lanjut Suseno, juga tidak mengubah periode perawatan rutin. Selama ini perawatan dilakukan setiap tiga bulan sekali.

Sejak 1 September 2018 seluruh lokomotif yang berjumlah 485 unit telah menggunakan B20. Adapun uji coba dilakukan terhadap 200 unit lokomotif CC 205 dan CC206.

Sebagai informasi, kajian dan uji jalan melibatkan sejumlah lembaga pemerintah dan non pemerintah antara lain Kemeterian ESDM, Kementerian Perhubungan, KAI, BPPT, Lemigas, PT Pertamina, ITB, GE, EMD, BPDP Kelapa Sawit, dan Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi).(*/rd)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar