Industri

15 Tantangan Perkebunan Sawit Rakyat Versi Kementerian Pertanian

kebun rakyat

MEDAN-Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian mencatat, perkebunan sawit yang dikelola rakyat sulit harus menghadapi belasan tantangan dalam pengembangannya.

Dikatakan Kepala Sub Bagian Anggaran Ditjenbun Kementan, Hj Melly, di Medan, Rabu, 19 Desember 2018 Ditjenbun mencatat ada 15 tantangan umum yang harus dihadapi kalangan petani sawit.

"Pertama, komoditas ditanam di lahan berbukit bergunung. Intinya, ditanam di laham curam. Kedua, komoditas dimaksud ditanam di kawasan hutan," kata Hj Mely.

Ketiga, sambung Mely, kebun sawit rakyat tidak ditanam dalam satu hamparan. Keempat, lahan perkebunan semakin tipis atau berkurang karena dikonversi untuk kepentingan bisnis lain atau terjadi persaingan pemanfaatan lahan.

Kelima, kata Melly, lahan perkebunan tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. "Berikutnya, keenam, komoditas kebun yang ditanam petani bersamaan dengan penanaman komoditas nonperkebunan," kata Melly.

Ketujuh, sambung Nelly, pengelolaan kebun rakyat tidak seragam. Kedelapan, penyediaan bibit unggul terbatas. Kesembilaan, penguasaan luasan ahan yang kecil.

Kesepuluh, terbatasnya tenaga kerja. Di mana.generasi muda enggan bekerja di kebun. "Kemudian, kesebelas, peremajaan tidak dilakukan dengan baik karena keterbatasan.biaya," papar Melly.

Keduabelas, pemupukan dilakukan berdasarkan ketersediaan dana petani. Ketigabelas, kelembagaan petani atau pekebun masih lemah atau belum ada sama sekali.

"Keempatbelas, industri hilir komoditas belum berkembang, khususnya untuk kebun rakyat. Dan kelimabelas, petani dan hasil kebun milik petani belum.bisa menembus pasar ekspor," tegas Melly.(hen)

 


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar