Politik

Titiek Soeharto : Arsip Pak Harto Itu Warisan Tinggi Bagi Bangsa

JAKARTA – Siti Hediati Soeharto atau yang biasa disapa Titiek Soeharto, putri keempat Presiden ke-2 RI, mengapresiasi upaya Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) yang selama ini telah mengelola dan melestarikan rekam jejak Presiden RI ke-2, Soeharto.

Arsip-arsip Pak Harto yang dilestarikan di ANRI merupakan warisan bernilai tinggi bagi bangsa Indonesia terutama untuk generasi muda.

“Kami menyambut baik dan bersedia mendukung ANRI dalam perunutan sejarah perjalanan Presiden Soeharto yang terekam dalam arsip,” kata Titiek saat memberikan sambutan pada acara Ekspose Penyusunan Guide Arsip Presiden Kedua RI: Soeharto yang digelar di Ruang Serba Guna Noerhadi Magetsari, Kantor Pusat ANRI, Jakarta, Selasa (27/11).

Menurutnya, generasi muda sebagai penerus bangsa dapat mengambil banyak pelajaran dari perjalanan Presiden Soeharto selama mengabdikan diri untuk negeri ini.

“Kami yakin ANRI benar-benar menceritakan sejarah yang dilalui Pak Harto, agar masyarakat mengetahui apa yang telah Pak Harto perbuat untuk bangsa ini, termasuk membangun dan memperkokoh pondasi bangsa Indonesia,” jelas Titiek.

Menurut Titiek, dirinya mewakili keluarga almarhum Bapak Soeharto dan juga bangsa Indonesia yang berharap rekam jejak Bapak Soeharto dapat terdokumentasi.

Bukan saja saat beliau menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia ke-2, tapi juga memasukkan rangkaian perjalanan hidup beliau sejak mengabdikan diri dalam peperangan perjuangan kemerdekaan Indonesia. Periode sebelum 1945 juga adalah bagian yang tak terpisahkan dari fakta sejarah Bapak Soeharto.

“Kami mendukung semampu kami untuk terus membantu melengkapi kearsipan yang diperlukan,” paparnya.

Titik menilai, era kepemimpinan Presiden Soeharto sejak 1968 sampai 1998 tidak dapat dipungkiri berperan besar dalam sejarah bangsa ini, terutama dalam membangun dan memperkokoh pondasi Negara Kesatuan Republik Indonesia (KNRI). Sehingga bangsa Indonesia berkemampuan untuk terus maju sebagaimana kita rasakan hari ini, dan semoga terus berkembang untuk segera mewujudkan cita-cita sebagai bangsa yang bermartabat adil dan makmur.

Di era kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, lanjut dia, saat informasi sedemikian derasnya mengalir dan meresap ke kehidupan keseharian publik melalui saluran media, semua pihak mempunyai tanggungjawab kepada masyarakat untuk membantu memilah dan memilih mana yang benar, mana yang tidak benar. Mana yang baik dan mana yang buruk.

“Terkait hal ini, saya yakin Arsip Nasional telah menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi digital tanpa kehilangan keakuratannya. Sehingga Arsip Nasional turut berperan menjadi salah satu lembaga yang memberikan edukasi masyarakat dengan meluruskan dan menjernihkan sejarah bangsa,” katanya.

Deputi Bidang Konservasi Arsip ANRI, M. Taufik menjelaskan bahwa ANRI melestarikan banyak arsip yang berkaitan dengan Presiden Soeharto. Untuk bisa diakses, arsip tersebut harus diolah dan dibuatkan jalan masuknya. Salah satunya dengan dibuatkan guide.

“Expose penyusunan guide ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan penyusunan guide, yang menjadi salah satu medium untuk menghimpun saran dan masukan dari peserta dalam penyempurnaan penyusunan guide arsip,” jelas Taufik.

Materi guide arsip ini merupakan hasil penelusuran arsip di seluruh daftar dan inventaris arsip yang tersedia di unit layanan arsip yang berkaitan dengan peristiwa penting masa pemerintahan Presiden Soeharto periode 1967-1998.

Terdapat beberapa jenis arsip yang memiliki informasi tetang Presiden Soeharto, yaitu arsip tekstual, arsip foto, arsip film, dan arsip video. Adapun informasi dalam guide arsip Presiden Soeharto dikelompokkan dalam 8 tema besar, yaitu Presiden Soeharto dan Politik; Presiden Soeharto dan Pertahanan-Keamanan; Presiden Soeharto dan Ekonomi; Presiden Soeharto dan Pendidikan Kebudayaan; Presiden Soeharto dan Pemuda Olahraga; Presiden Soeharto dan Sosial; Presiden Soeharto dan Hukum; Presiden Soeharto dan Ilmu Pengetahuan Teknologi.

Arsiparis Madya ANRI yang juga selaku koordinator kegiatan penyusunan guide arsip Presiden Soeharto, Wiwi Diana Sari menjelaskan, bahwa bukan hal yang mudah menyusun guide ini mengingat banyaknya khazanah arsip Presiden Soeharto di ANRI.

“Karena itu, kami menghimpun masukan dan saran penyusunan dari dua orang narasumber yakni Deputi Direktur Yayasan Damandiri, Soenarto Soedarno dan Direktur Pengolahan Sarip Hidayat,” katanya. ass/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar