Tragedi Setan (33) : Iblis Selalu Kabarkan Sebagai Utusan Allah

Tragedi Setan (33) : Iblis Selalu Kabarkan Sebagai Utusan Allah

IBLIS & DUNIA KESENANGAN

Sifat keterlibatan Iblis dengan manusia, dalam pandangan dunia Sufi tidak terbatas pada bentuk fisik dan psikologis manusia. Iblis berhadapan dengan tataran eksterior (kejasmaniahan) dan juga tataran interior (batiniah). Dan tataran eksterior atau jasmani ini dapat diidentifikasi dengan mudah.

Iblis berkata kepada setan-setannya,"Sesuatu telah terjadi! Pergilah, dan lihatlah apa itu." Dan kemudian mereka cepat-cepat pergi sampai tak satu pun yang tinggal. Mereka kembali dan berkata,"Apa yang kita tahu?" Iblis menjawab,"Aku akan kembali membawa cerita untukmu!" Setelah itu dia pergi.

Ketika dia kembali dia berkata,"Allah telah mengutus Muhammad." Dia (Iblis) mulai mengirimkan setan-setannya kepada para sahabat Nabi, tetapi mereka (setan-setan itu) kembali, dengan rasa kecewa, seraya berkata, "Kita tidak pernah berhubungan dengan orang-orang seperti itu sebelumnya. Kita telah mempengaruhi beberapa dari mereka tetapi kemudian mengerjakan shalatnya dan semua pengaruh tadi terhapuskan."

Iblis berkata kepada mereka,"Pengaruhilah mereka sedikit demi sedikit. Barangkali Allah akan membukakan dunia terhadap mereka dan kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan dari mereka."

Dunia, ad-dunya, merupakan istilah yang diterapkan untuk menggambarkan daerah eksterior atau kejasmaniahan dari Iblis. Begitu dekatnya penyatuan antara Iblis dan dunia sehingga mereka kadang-kadang diidentifikasikan, bahwa yang sebanding dengan dunia adalah Iblis. Allah telah menciptkan Iblis untuk memisahkan dia dan mengutuknya, dan jika Dia (Allah) menyakiti dia, maka dia (Iblis) akan menyakiti yang lainnya. Jika dia (Allah) telah menghancurkan dia, maka dia (Iblis) akan menghancurkan yang lainnya. (bersambung/jss)

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index