Herbal

Ingat, Penderita Hipertensi Hindari Minum Kopi

Kopi adalah minuman yang digemari banyak orang. Dari setiap tiga orang di dunia, salah satunya adalah peminum kopi. Begitu terkenalnya kopi sampai timbul istilah coffee break atau “rehat kopi” kala acara resmi seperti seminar, lokakarya, rapat, dan lain-lain.

Saat itulah waktunya beristirahat sebentar, menikmati kue-kue sambil minum secangkir kopi atau teh. Kopi juga seringkali dijadikan pendamping sarapan pagi.

Menurut badan pangan PBB, FAO, kopi merupakan komoditas nomor dua paling
banyak diperdagangkan setelah minyak bumi. Total 6,7 juta ton kopi diproduksi dalam
kurun waktu 1998 hingga 2000. Diperkirakan pada 2010, produksi kopi dunia akan mencapai 7 juta ton per tahun.

Kopi memang enak dinikmati di berbagai suasana, bukan sekadar diteguk saja. Namun, mungkin jarang kita mengamati apa manfaat atau dampak negatif kopi bagi kesehatan. Paling-paling, yang kita tahu setelah minum kopi badan terasa segar dan rasa kantuk hilang.

Menurut analisis kedokteran, dalam kopi terdapat sejenis senyawa kimia xantin. Derivat senyawa ini meliputi kafein, teofilin, dan teobromin. Kafein dapat menimbulkan perangsangan terhadap susunan saraf pusat (otak), sistem pernapasan, serta sistem pembuluh darah dan jantung.

Manfaat itu tidak berlaku bagi seseorang yang pekerjaannya memerlukan ketelitian, kerapian, serta ketepatan menghitung, seperti matematika, menggambar atau melukis. Sebaliknya, minum kopi lebih tepat bagi orang yang belajar ilmu-ilmu sosial atau menghapal.

Kafeinnya dijadikan salah satu bahan pelengkap pada obat sakit kepala. Pasalnya, kafein memiliki kemampuan mempersempit pembuluh darah ke otak (vasokonstriksi) sehingga pelebaran pembuluh darah di daerah otak yang merupakan penyebab sakit kepala bisa ditanggulangi.

Bahkan, senyawa xantin dalam dosis rendah mampu merangsang susunan saraf yang sedang depresi. Misalnya akibat penyalahgunaan narkoba atau kecanduan alkohol. Di sisi lain, minum kopi berdampak negatif bagi penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) karena senyawa kafein bisa menyebabkan tekanan darah meningkat tajam.

Kopi mampu meningkatkan aliran darah ke ginjal dengan akibat produksi urine bertambah. Minum kopi yang terlalu banyak bisa pula mengurangi kesuburan wanita, apalagi kalau dikombinasikan dengan alkohol. Bagi wanita usia menopause, minum kopi dalam jumlah banyak bisa menambah risiko kekeroposan tulang (osteoporosis).

Pada dosis sedang, kafein menaikkan produksi asam lambung yang berlangsung lama, sehingga dapat memperbesar risiko penyakit lambung, tukak lambung, atau tukak usus halus. Jadi, para penderita kelemahan lambung hendaknya menghindari konsumsi kopi. ass


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar