Humaniora

Berburu Ilmu Hitam di Makam Prabu Siliwangi Tilem

Angker. Jalmo moro jalmo mati. Banyak menelan korban jiwa. Namun tempat itu masih diburu oleh kalangan pertapa untuk mendapatkan ilmu kadigdayaan. Sayang, pertapa yang mengejar ilmu di situ kebanyakan dari aliran ilmu hitam. Itulah keberadaan hutan Sancang, Jabar. Benarkah Sancang merupakan tempat penggemblengan ilmu-ilmu hitam?

Cerita Sancang, nyaris sama dengan keruntuhan Kerajaan Majapahit. Bedanya, kalau Prabu Brawijaya di akhir hayatnya masuk Islam, tidak demikian halnya dengan Prabu Siliwangi. Sampai dengan tilem (hilang dengan cara masuk ke tanah), Prabu Siliwangi tidak bersedia masuk Islam. Meski begitu, ia masih bersedia membantu putranya, Prabu Kian Sancang tatkala menghadapi kesulitan besar.

Black Magic

Sampai saat ini, Sancang masih merupakan wilayah paling angker di sepanjang Pantai Selatan Jawa Barat. Setiap hari, ada saja kejadian aneh yang cukup menakutkan. Mulai dari sekadar ketempelan (kemasukan roh), atau orang mati tanpa diketahui penyebabnya. Sampai-sampai ada pendapat, bahwa siapa saja yang datang ke wilayah ini, merupakan orang linuwih, mencari ilmu gaib atau memang berkeinginan untuk mati.

Itu memang hampir betul. Saban hari, di tempat ini berdatangan tamu-tamu dari berbagai pelosok Jawa. Dari Banten, Yogyakarta, Solo, Semarang maupun Surabaya, menempati kawasan-kawasan tertentu. Dengan tatapan mata kosong, mereka semadi di wilayah ini. Bertapa dan memanjatkan doa, berharap mendapat kekuatan.

Harapan itu bisa dibenarkan. Dalam kepercayaan, daerah Garut Selatan adalah pancer. Pusat ilmu kadigdayan. Mengasah ketajaman intuisi, menajamkan ilmu yang telah dikuasai, sekaligus mencari keajaiban yang dipercaya banyak bertebaran di bumi Sancang ini.

Hanya sayangnya, ilmu-ilmu yang didapat dari daerah ini, memang kebanyakan ilmu hitam. Untuk mencelakai orang. Teluh, guna-guna, pelet, dan juga santet. Tidak mengherankan, bila seseorang yang pulang dari kawasan ini selalu mengundang ketakutan dan kecurigaan. Takut atas ilmu yang sudah didapat dan sudah terasah.

Menurut Ahmad, salah satu Kuncen di sana mengatakan, bahwa tiap hari selalu ada orang yang tirakat. Bermalam-malam tidak pulang. Tidak tidur. Tidak makan. Kebanyakan mereka berasal dari Banten, dan sedang mempelajari ilmu hitam. Sangat wajar jika daerah ini terkenal dengan ilmu teluh-nya. "Padahal, bukan orang sini," katanya.

Raja Siliwangi Moksa

Sancang, secara nyata hanya merupakan hutan belukar yang dikelola oleh pihak kehutanan. Tidak ada petilasan apa-apa disini, kecuali satu makam tua yang tak terurus. Tepatnya di Cipereuhan. Menurut kepercayaan masyarakat, di tempat ini dimakamkan seorang syeh pengembara. Yang tak dikenal siapa namanya.

Tetapi yang menjadi incaran penziarah bukanlah makam ini. Tempat yang banyak dicari untuk tempat semadi itu adalah sebuah tebing di pinggir laut Cibalong. Masuk dalam wilayah hutan Sancang III. Yang gawat keliwat-liwat, dan menakutkan karena lokasinya yang terjal dan membahayakan. Para pencari kadigdayan itu menjadikan tempat ini sebagai sasaran. Sebab dalam keyakinan mereka, tempat ini adalah lokasi di mana Prabu Siliwangi tilem.

Benarkah di tempat ini Prabu Siliwangi moksa? Memang masih menjadi kontroversi. Ada yang menyebut di Sancang I, Sancang IV, bahkan ada pula yang mempercayai di kawasan hutan Sancang VII.

Masih belum jelasnya letak Prabu Siliwangi moksa ini, celakanya, dimanfaatkan banyak pihak. Masing-masing hutan wilayah ini disamarkan, agar peziarah kebingungan untuk menentukan pilihan. Masing-masing wilayah kehutanan itu mengatakan, di wilayah kekuasaannyalah Prabu Siliwangi tilem. Tentu, hal itu cuma berlaku pada pengunjung yang belum paham.

Menurut Ismail, juga Kuncen di tempat ini, lokasi persis di mana Prabu Siliwangi tilem memang merupakan tempat yang sangat sakral untuk mengasah ilmu. Karena itu, para ahli gaib itu berlomba-lomba mencari tempat itu untuk bersemedi. Menyempurnakan ilmunya di tempat yang benar. Hanya, ya itu tadi, dimana tepatnya tempat itu, tak ada yang bisa memastikan. p/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar