Ekonomi

Dolar AS Balik Kampung, Mata Uang Berbagai Negara Rontok

PEKANBARU-The Fed menaikkan suku bunga, dolar Amerika Serikat (AS) pun ramai-ramai balik kampung. Akibatnya, mata uang berbagai negara rontok. Hampir tidak ada yang menguat, terkecuali yuan China.

Kondisi ini makin diperparah dengan perang dagang antara China-AS yang masih terus memanas. Dampaknya tidak hanya menabrak kurs masing-masing negara, tetapi juga menimbulkan ketidak-pastian global.

Bank Central Amerika Serikat (The Fed) sudah dua kali menaikkan acuan bunganya sejak Juni 2018. Dengan kondisi ekonomi dan politik yang terbaru, maka diasumsikan Bank Central AS ini akan kembali menyesuaikan suku bunganya hingga penghujung 2018.

Kondisi mata uang berbagai negara yang gonjang-ganjing ini, dalam bahasa sederhana BBC menyebut, bahwa naiknnya suku bunga ini memicu arus modal asing lari dan balik ke AS.

Kembalinya arus ini memang sangat baik bagi ekonomi Amerika. Tapi itu sama dengan capital flight bagi negara-negara berkembang. Apalagi negara yang pasar modalnya tergantung dengan dana investor asing.

Situasi yang tidak menguntungkan ini makin parah, di tengah krisis mata uang Turki dan Argentika. Rupee India sebagai tetangga ikut melorot yang akan berdampak terhadap impor CPO-nya yang sangat berpengaruh terhadap Indonesia dan Malaysia sebagai produsen terbesar CPO dunia.

Dan semakin rumit, ketika perang dagang antara AS-China belum ada titik temu untuk selesai. Dua negara itu terus saling ancam untuk membebani ekspor impornya dengan pengenaan pajak tinggi. jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar