Ekonomi

Pasar Lemah, Stok CPO Indonesia dan Malaysia Diprediksi Naik Tajam

PEKANBARU-Bulan September dan Oktober merupakan puncak produksi minyak sawit. Sisi lain pasar masih tetap lemah. Untuk itu diprediksi stok minyak sawit mentah negara-negara produsen CPO bakal meningkat.

Seperti biasanya, musim kemarau akan memicu produksi minyak sawit naik. Dan puncak kenaikan itu terjadi di bulan September dan Oktober. Pada bulan-bulan ini produksi minyak sawit Indonesia dan Malaysia mengalami kenaikan.

Yang mengkhawatirkan, itu terjadi di tengah pelemahan pasar minyak ini. Kenaikan bea masuk impor yang dilakukan India serta perang dagang AS-China ikut berperanan terhadap pasar minyak nabati.

Akibat berbagai persoalan itu, maka peningkatan stok minyak sawit tidak terhindarkan. Kenaikan stok ini yang bakal melahirkan problem baru.

Stok minyak sawit akan terus tinggi di negara-negara produsen utama. Perkiraan MPOC, stok minyak sawit Malaysia akan naik 100.000 MT. Dari 2,7 juta MT pada tahun 2017 menjadi 2,8 juta MT pada tahun 2018.

Produksi minyak sawit Indonesia (termasuk laurics)

Produksi CPO Malaysia

Kolom tulisan:

http://www.mpoc.org.my/images/articles/malaysia-CPO-production.png

Saingan minyak sawit, minyak kedelai, mengalami peningkatan yang besar. Tanaman kedelai Argentina musim tanam 2018/19 akan membaik. Kekeringan panjang yang mempengaruhi produksi kedelai Argentina musim 2017/18 tidak terjadi lagi. Tahun depan produksi kedelai Argentia berpotensi meningkat tajam.

Diperkirakan produksi kedelai Argentina akan naik 20 juta MT. Dari 37 juta MT di tahun 2017/18 menjadi 57 juta MT pada tahun 2018/19.

Dalam gambaran MPOC, impor global dari minyak nabati akan naik sedikit sebesar 0,79% atau 210.000 MT menjadi 87,9 juta MT pada 2018.

Perkiraan MPOC, total produksi minyak nabati mencapai 227 juta ton pada tahun 2018. Produksi minyak sawit global diproyeksikan sebesar 70 juta ton dari Malaysia dan Indonesia sebagai produsen utama.

Sedang produksi minyak sawit Malaysia diproyeksikan mencapai 20,3 juta ton pada tahun 2018.

Untuk pasar minyak ini, India akan mempertahankan posisinya sebagai konsumen dan importir minyak sawit terbesar. Dan China kemungkinan akan meningkatkan impor minyak sawitnya pada tahun 2018 karena dampak perang dagang Amerika Serikat-China.

Konsumsi keseluruhan untuk minyak dan lemak pada tahun 2018 diperkirakan 224,5 juta ton. Sedang konsumsi minyak sawit akan mencapai 67 juta ton. pointers/jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar