Politik

Marauli Hutagalung : Pimpinan Kebun Sawit Harus Kuasai Medsos

Zaman telah berubah. Dan perubahan itu tak hanya menuntut pimpinan kebun canggih mengelola perkebunan yang berkelanjutan, tetapi juga harus mengikuti perkembangan dunia di luar operasi perkebunan.

Salah satunya adalah yang terkait pesatnya kemajuan komunikasi digital. Tidak hanya paham, pimpinan perkebunan juga harus menguasai berbagai platform komunikasi berbasis teknologi termasuk media sosial.

“Zamannya sudah berubah. Bagaimana kita bisa mengikuti dinamika karyawan di lapangan yang sebagian besar sudah menggunakan media sosial dan platform komunikasi digital lainnya, jika kita tidak menguasai ilmunya,” kata Marauli Hutagalung, Administratur PT Kimia Tirta Utama (KTU), saat membuka workshop “Yuk Bijak Bersosial Media” bagi pimpinan perkebunan Grup Astra Agro Lestari Area Andalas (Sumatera) di Pekanbaru, Kamis (3/8) kemarin.

Sebelumnya, lokakarya yang sama dengan pembicara pakar sosial media Nukman Lutfhie juga diselenggarakan Grup Astra Agro di Sulawesi dan Kalimantan.

Dalam lokakarya sehari penuh ini, Nukman Lutfhie banyak memaparkan aspek strategis dan teknis terkait perkembangan komunikasi digital, terutama perkembangan sosial media yang sangat pesat.

Bahkan, sosial media akan menjadi platform komunikasi utama di masa mendatang menggeser dominasi media-media konvensional. “Sekarang hal itu sudah terasa, apalagi di anak-anak milenial,” kata alumnus Fakultas Teknik Nuklir UGM ini.

Usai acara, Marauli Hutagalung menyampaikan kesan-kesannya. “Luar biasa sekali perkembangan dunia digital ini. Mungkin kami sudah terlambat, tetapi kami akan belajar,” kata Marauli yang disambut tepuk tangan sekitar 40 orang peserta lokakarya.

Marauli Hutagalung berharap, para pimpinan kebun Grup Astra Agro Area Andalas bisa memanfaatkan ilmu yang diberikan oleh Nukman Luthfie untuk kepentingan komunikasi internal dan eksternal perusahaan.

“Harapan kami, semua karyawan kami bisa menggunakan sosial media yang mereka miliki dengan bijak dan bisa mendukung perusahaan dalam upaya meningkatkan produktivitas,” katanya.

Sehari sebelum workshop di Pekanbaru tersebut, Nukman Lutfhie berkesempatan berkunjung ke perkebunan kelapa sawit PT Kimia Tirta Utama di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Tidak hanya melihat proses panen dan pabrik, Nukman yang pernah menjadi wartawan di Majalah SWA ini juga diajak untuk melihat area konservasi di dalam PT KTU.

“Bagus sekali tata kelola perkebunan kelapa sawit ini. Harus lebih banyak orang Barat yang diajak melihat kebun sehingga persepsi mereka tentang perkebunan sawit di Indonesia bisa menjadi lebih positif”. jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar