SIAK — Di layar Zoom yang dipenuhi ratusan wajah pendidik, semangat belajar para guru sekolah binaan perusahaan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk tampak menyala. Lebih dari 450 guru dari Aceh, Jambi, Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, hingga Sulawesi mengikuti Webinar Psikologi Positif Mengajar yang digelar Astra Agro pada Jumat (14/11).
Dari Kabupaten Siak, Provinsi Riau, guru-guru sekolah binaan anak perusahaan Astra Agro, PT Kimia Tirta Utama (KTU) termasuk TK Awal Mulia, SDS KTU, dan SMP KTU ikut berpartisipasi aktif. Kegiatan ini menjadi ruang belajar bersama bagi para pendidik yang ingin memperkuat kemampuan mengelola kelas dengan pendekatan psikologi positif. Sebuah pendekatan yang tidak hanya menekankan pada capaian akademik, tetapi juga karakter dan keseimbangan emosional siswa.
Materi disampaikan oleh seorang Master Psikologi dari Tim Sustainability Astra Agro, Intan Nurcahayani. Ia menekankan pada implementasi psikologi positif di ruang kelas.
Dalam paparannya, Intan menguraikan bagaimana guru dapat membantu siswa membangun mental tangguh, karakter positif, serta menciptakan suasana belajar yang suportif agar setiap anak merasa aman dan dihargai. Guru diajak memahami bahwa kelas bukan sekadar ruang pembelajaran, tetapi juga ruang tumbuh yang harus dibangun dengan empati, apresiasi, dan interaksi yang berdampak baik bagi perkembangan anak.
“Kegiatan ini sangat positif, karena dalam proses pembelajaran oleh guru tidak terlepas dari pentingnya aspek psikologi. Saya sangat support kegiatan ini, semoga dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan kompetensi para guru kita dalam melaksanakan tugas mengajar dan mendidik di sekolah,” ujar Korwilcam Pendidikan Kecamatan Koto Gasib, Sutikno.
Ia berharap kolaborasi perusahaan dan sektor pendidikan terus berlanjut, terutama dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di daerah-daerah yang membutuhkan penguatan kapasitas guru.
Selain materi utama, webinar juga membahas komitmen perusahaan melalui Program Pencegahan Kekerasan pada Anak (P2KA). Program ini menjadi pedoman sekolah-sekolah Astra Agro untuk memastikan lingkungan yang bebas dari kekerasan verbal maupun non-verbal.
Dengan P2KA, guru diberi pemahaman mengenai deteksi dini risiko kekerasan, penanganan yang tepat, serta cara membangun interaksi yang sehat antara guru, siswa, dan lingkungan sekolah. PT KTU menegaskan bahwa implementasi P2KA merupakan bagian penting dari tanggung jawab perusahaan dalam menjamin keselamatan, kesejahteraan, dan perlindungan anak di lingkungan sekolah binaannya.
“Guru adalah pilar utama dalam membentuk generasi masa depan. Melalui webinar ini, kami berharap para pendidik semakin terbekali bagaimana pendekatan yang tepat untuk menciptakan ruang belajar yang positif, aman, dan mendorong potensi terbaik setiap anak,” ujar Administratur PT KTU, Teddy Yohendra Siregar.
Ia menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus memperkuat karakter peserta didik.
Kepala SDS KTU, Masrikan, bersama jajaran guru dari tiga satuan pendidikan PT KTU, juga terlibat aktif mengikuti webinar sebagai bagian dari upaya berkelanjutan meningkatkan kompetensi pendidik.
“Webinar ini bukan sekadar program pelatihan, tetapi bagian dari gerakan besar Astra Agro untuk membangun pendidikan yang menumbuhkan karakter, menanamkan kepercayaan diri, serta memastikan lingkungan belajar yang aman dari kekerasan,” ungkap Masrikan.
Dengan keterlibatan ratusan guru dari berbagai provinsi, kegiatan ini diharapkan memberi dampak berkelanjutan bagi mutu pendidikan di seluruh sekolah naungan Astra Agro Lestari. Sebuah langkah nyata menuju generasi yang lebih kuat, lebih positif, dan lebih siap menghadapi masa depan.(lin)
