PEKANBARU - Setahun beroperasi, keberadaan Pabrik Kelapa Sawit PT Inti Indosawit Subur di Desa Dusun Tua, Kec. Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan sudah memberikan berkah bagi ratusan masyarakat desa sekitar operasional perusahaan.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Ahmad, Sekretaris SPSI-NIBA pada Senin, 9 Mei 2022 di PKS PT IIS Pangkalan Lesung saat melakukan kunjungan untuk meninjau proses bongkar muat TBS di PKS PT IIS Pangkalan Lesung.
“Setahun keberadaan PKS PT IIS Pangkalan Lesung kami rasakan sangat membantu perekonomian kami. Sebab PKS ini membuka banyak lowongan pekerjaan bagi masyarakat desa sekitar. Salah satunya adalah kerjasama bongkar-muat TBS yang dilakukan PKS PT IIS Pabrik Pangkalan Lesung dengan SPSI-NIBA,” ujar Ahmad.
Menurut Ahmad, dengan adanya kerjasama bongkar-muat tersebut maka sebanyak 440 orang anggota SPSI-NIBA yang merupakan warga desa yang ada di sekitar perusahaan kini mendapatkan penghasilan tetap.
“Dulu pekerjaan anggota SPSI-NIBA pada umunya adalah pekerja serabutan, sehingga penghasilan juga tidak menentu. Namun, dengan didirikannya PKS PT IIS di Pangkalan Lesung ini, memberikan kesempatan kepada 440 orang anggota SPSI-NIBA untuk bisa mendapatkan penghasilan tetap. Dimana setiap bongkar muat TBS di PKS, anggota kami bisa mendapatkan penghasilan Rp 15/Kg. Sedangkan dalam sehari rata-rata buah yang diterima adalah kisaran 900 – 1.000 ton.
Hal ini tentu saja sangat kami syukuri. Harapan kami, PKS PT IIS Pabrik Pangkalan Lesung ini dapat terus menjalankan operasionalnya secara berkesinambungan, sebab hal ini berarti penghasilan masyarakat desa anggota SPSI-NIBA juga akan terus berjalan lancar,” imbuh Ahmad.
M. Fajar, Humas Pabrik PT IIS Pangkalan Lesung juga berterima kasih atas kerjasama yang sudah terjalin selama ini.
“Kami tentu saja bersyukur karena masyarakat bisa merasakan manfaat dari keberadaaan pabrik PT IIS Pangkalan Lesung. Kiranya kerjasama yang terjalin dapat terus berjalan dengan baik, agar tercipta kerjasama yang saling menguntungkan, sehingga kemajuan perusahaan juga merupakan kemajuan perkonomian masyarakat setempat,” ujar Fajar.
Selain membuka kesempatan kerja kepada masyarakat yang tergabung di SPSI-NIBA, perusahaan juga mempekerjakan masyarakat sekitar yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional perusahaan.
“Selain kerjasama bongkar-muat dengan SPSI-NIBA, pada awal beroperasinya pabrik, perusahaan juga merekrut masyarakat sekitar untuk bekerja di perusahaan sesuai dengan kebutuhan operasional perusahaan,” ujar Fajar menutup penjelasannya.(lin)