Kolom

Ada Apa dengan PSR ? Ngilu dan Ngeri-ngeri Sedap Capaian PSR 2021

Program Strategis Nasional PSR (Peremajaan Sawit Rakyat) hampir merata dIlaksanakan di Indonesia, namun capaian rata-rata nasional sampai akhir tahun ini diperkiran tidak lebih dari angka 18% dari target tahun ini 185.000 ha. Kendala utama capaian PSR ini adalah diklaimnya oleh KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Sawit Rakyat dalam kawasan hutan dan sementara syarat utama Petani calon peserta PSR adalah harus bukan kawasan  hutan.

Kendala kedua adalah minimnya sosialisasi dan terbenturnya dengan BI-Checking Petani, terkhusus Petani swadaya, ketiga adalah selalu berubahnya peraturan persyaratan PSR .

Untuk membantu capaian PSR Nasional tersebut, terkhusus dari kendala sosialisasi semua stake holder harus bagu membahu. Seperti Sinarmas Agribussines Food bekerjasama dengan BRI dan APKASINDO yang melaksanakam gebrakan untuk percepatan PSR melalui Gathering Peremajaan Sawit Rakyat Pola Kemitraan Strategis, setelah sebelumnya di laksanakan di Kalimantan Selatan dengan salah satu Plasma nya yaitu KUD Gajahmada Mitra Binaan APKASINDO seluas 7,2rb ha. Pada Gathering PSR di Riau  kali ini, menghadirkan 22 KUD, dengan rincian 18 KUD Plasma dan 4 Koperasi Swadaya Mitra Strategis Sinarmas terkhusus dari Kabupaten Kampar dan sekitarnya dengan luas total sekitar 18rb ha.

Pada kesempatan ini juga dihadiri oleh Manajemen BRI Wilayah Riau selaku Bank Mitra dari Prog PSR Sinarmas untuk Wilayah Kampar, yang diwakili oleh Vice Presiden BRI Marfis Antonius.

HY Sihotang, Plasma Controler Perkebunan Sinarmas Group Wilayah Riau menyampaikan bahwa Sinarmas telah menjadikan konsep Mitra Strategis untuk Plasma-Plasma yang dibawah naungan Sinarmas (Plasma SM). Ini menandakan komitmen yang tinggi dari Sinarmas sebagaimana diamanahkan oleh PP-UUCK tentang Kemitraan Plasma. Sihotang juga menjelaskan bahwa Sinarmas juga merangkul Petani Swadaya untuk bermitra, jadi tidak tertutup hanya kepada  Plasma yang sudah ada, tapi masyarakat petani disekitar unit usaha perkebunan Sinarmas juga kita rangkul supaya bermitra dengan Sinarmas.

Ya hari ini Petani Swadaya hadir dalam bentuk 4 Koperasi Swadaya yang menggabungkan diri menjadi bagian Kemitraan Strategis dari Sinarmas. Kedepan juga kami berharap semakin bertambah kebun-kebun petani swadaya menjadi mitra strategis Sinarmas. Ya benar kami berharap untuk itu, biar cepat naik produktivitasnya sesuai tagline Plasma Sinarmas #lebih cepat gabung, lebih cepat untung.

PSR adalah harapan Indonesia untuk meningkatkan produktivitas Sawit Masyarakat dan Sinarmas dengan sekuat tenaga mendukung tujuan tersebut. 

Acara Gathering PSR ini sangat komplit, tidak hanya membicarakan PSR tapi juga bagaimana melatih Petani untuk mengetahui rencana jangka panjang Sawit Indonesia dengan konsep Sawit berkelanjutan. Acara ini dimulai dari jam 09.00 pagi sampai jam 20.00 malam yang dilaksanakan di Hotel Bono Pekanbaru (6/11).

"Pada Acara ini juga kami meminta DPP APKASINDO mengawal dan memberi masukan untuk Kemitraan Strategis ini, supaya konsep kemitraan strategis ini lebih baik kedepannya, karena memang APKASINDO anggota tersebar di 22 Provinsi, " ujar Sihotang.

Vice President BRI Wilayah Riau, Marfis Antonius pada Sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Sinarmas Agribusiness Food atas kepercayaannya menjadikan BRI sebagai Bank Mitra Plasma terkhusus di Kab Kampar. Kedepannya kami berharap kerjasama ini semakin dikembangkan dalam berbagai pola kerjasama.

"Dan kepada APKASINDO, kami menginginkan jalinan komunikasi terkhusus kepada Petani Sawit Anggota APKASINDO yang ingin melaksanakan PSR supaya menjadikan BRI sebagai Bank Mitra, apalagi BRI sudah hadir di 12 Kab Kota di Riau," tutur Marfis.

Dr Ir Gulat Manurung, MP C APO, Ketua Umum DPP APKASINDO, mengucapkan terimakasih atas inisiasi dari Sinarmas dalam merangkul Plasma-Plasma nya. Apresiasi khusus kami berikan ke Sinarmas, karena juga merangkul Petani Swadaya, yang pada acara ini telah berhasil merangkul 4 Koperasi Petani Swadaya menjadi Mitra Strategis serta 1 lagi KUD Swadaya sedang dalam proses kesepakatan dan mereka hadir juga pada acara ini, saya sangat terharu.

"Saya mengamati, ini bukan pekerjaan mudah, apalagi dengan merangkul Koperasi Swadaya, namun Sinarmas berhasil melakukannya.
Terus terang, tahun 2021 ini ngeri-ngeri sedap sedang bercampur ngilu, karena per Oktober ini capaian PSR Nasional yang sudah Realisasi Rekomendasi teknis  baru 7,8% (14.470 Ha) dari target 2021 seluas 185rb ha. Sedangkan Realisasi Transfer Dana BPDP-KS Per Oktober tahun 2021 baru pada angka 28.217 Ha (15,2%). Kita harus jujur mengakui, ada "kendala" yang sengaja dipelihara oleh stakeholder sawit di negeri ini, dan niat tersebut kami simpulkan kejam dan jahat." tuturnya.

Tentu Kehadiran 4 Koperasi Petani Swadaya dalam bagian Mitra Strategis Sinarmas tentu suatu  terobosan yang luar biasa dan akan kami jadikan rolemodel Pola Kemitraan Sawit kedepannya, untuk memecahkan kebuntuan capaian PSR sejak Program PSR ini digulirkan 5 tahun lalu tahun ini yang paling rendah.

"Kami melihat konsep  Kemitraan Strategis Sinarmas ini bisa menjadi solusi dan sudah memenuhi kriteria Konsep Kemitraan Setara sebagaimana konsep yang ditawarkan oleh DPP APKASINDO kepada korporasi sawit.
Keberhasilan APKASINDO sudah mempunyai jejak, seperti Kemitraan Setara antara Koperasi Gajahmada dengan Plasma Sinarmas di Kabupaten Kota Baru Kalimantan Selatan, kebetulan KUD Gajah Mada adalah Anggota APKASINDO." paparnya.

Kata Gulat, tentu tidak sulit mewujudkan konsep Kemitraan Setara Plasma ini di wilayah Riau karena sudah ada jejak keberhasilannya, namun untuk Mitra Strategis Koperasi Swadaya harus dengan kerja keras.

:Di Riau ini sangat unik, karena dari 4,072 juta ha kebun sawit di Riau, 68% nya adalah dikelola oleh petani, oleh karena itu kemitraan setara dengan korporasi adalah solusi jitu untuk percepatan PSR dan peningkatan produktivitas. Saya berharap, korporasi sawit lainnya di 22 DPW Provinsi Perwakilan APKSINDO bisa mengikuti jejak Sinarmas ini tentu dengan kreasi masing-masing, pinta Gulat. Ya memang dalam waktu yang tidak lama lagi akan menyusul Asian Agri, dan Petani Sawit Padasa, melakukan pola kemitraan yang sama, yaitu merangkul Plasma dan Koperasi Swadaya dengan konsep Kemitraan Setara Berkelanjutan," tutup Gulat.(lin)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar