Indonesia Perlu Bangga dengan Biodiesel Berbahan Sawit

Indonesia Perlu Bangga dengan Biodiesel Berbahan Sawit

Oleh : Amir Arifin Harahap


Pengembangan biodiesel di Indonesia memiliki peran strategis dan memberikan pengaruh positif dalam berbagai aspek. Implementasi biodiesel di Indonesia menjadikan Indonesia sebagai pionir dalam pemanfaatan biodiesel, dengan implementasi biodiesel 35% (B35) pada tahun 2023.

Pengembangan biodiesel tidak akan berhenti pada B35 saja, karena saat ini pun Pemerintah sedang uji coba penggunaan B40 yang targetnya akan rampung tahun 2024.

Biodiesel sebagai alternatif bahan bakar fosil yang dapat diandalkan telah menjadi peran strategis karena memiliki pengaruh positif dalam berbagai aspek. Biofuel yang dihasilkan dari sumber terbarukan, memberikan nilai tambah melalui hilirisasi industri pertanian dalam negeri, menstabilkan harga Crude Palm Oil (CPO), meningkatkan kesejahteraan petani sawit, menghasilkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan bahan bakar fosil, mengurangi bahan bakar impor, menghemat devisa negara dan neraca perdagangan, menyediakan kesempatan kerja, serta untuk menjaga ketahanan energi.

Seiring dengan berkembangnya industri dan kebutuhan masyarakat, kebutuhan akan bahan bakar minyak juga terus meningkat. Di sisi lain, cadangan minyak bumi semakin menipis karena eksploitasi energi yang berlebihan. Karena itu, salah satu solusi untuk mengatasi masalah cadangan minyak bumi adalah mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan, salah satunya biodiesel.

Program pengembangan biodiesel merupakan solusi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan energi  baik domestik mau pun internasional, program ini tentu sebagai bentuk akselerasi program hilirisasi industri khususnya di sektor kelapa sawit.

Sehingga harapannya tentu saja harus mampu lebih optimal meningkatkan ekonomi petani sawit sebagai pejuang rantai pasok di sektor hulu, terlebih 2024 target pemerintah akan menerapkan B40 di Indonesia.

pengembangan biodisel kedepan sebagai energi baru dan terbarukan tentu saja dapat menjadikan Indonesia sebagai solusi untuk dunia ditengah krisis energi yg selama ini mengandalkan cadangan dari perut bumi.

Tentu saja hal tersebut dapat terwujud, bilamana Indonesia sebagai negara penghasil sawit terbesar di dunia sungguh-sungguh dalam membangun perbaikan tata kelola kelapa sawit dari sektor hulu ke hilir.

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), sebagai lembaga yang bertugas mengelola dana perkebunan kelapa sawit pun turut mendukung pengembangan produk hilir sawit melalui Biodiesel

Sawit adalah kita, dari Indonesia dan dunia menikmati.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index