Reza, Anak Petani Sawit Dalam Meraih Impian

Reza, Anak Petani Sawit Dalam Meraih Impian

Nama saya Reza Aldiani atau akrab di sapa Reza, Lahir pada Tanggal 28  Desemeber 2005 di desa Saribulan kecamatan Air dikit Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, seorang anak perempuan yang lahir didusun kecil jauh dari perkotaan memiliki hobi bermain voli, bermain bola dan olahraga lainnya dengan impian ingin menjadi wanita yang mandiri dan bermanfaat untuk sesama. Saya tumbuh dan besar dari keluarga petani kelapa sawit yang mendapatkan penghasilan dari hasil kelapa sawit yang ditanam. Sewaktu sekolah di SMP NEGERI 14 Mukomuko, Pernah menjabat menjadi ketua osis pada periode tahun 2019-2020, lalu melanjutkan ke sekolah di SMA Negeri 1 Mukomuko dan semasa SMA pernah menjadi bagian dari organisasi sekolah yaitu MPK (Majelis Perwakilan Kelas). Kemudian melanjutkan pendidikan Diploma Satu (D1) di Universitas Akdemi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) dengan mendapatkan Beasiswa dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Kontribusi besar yang diberikan kelapa sawit untuk keluarga saya sangat besar karena membantu dalam menstabilkan ekonomi keluarga dengan hasil yang diberikan. Saat harga kelapa sawit meningkat dapat membantu ekonomi keluarga untuk meningkatkan pendapatan. Memproduksi kelapa sawit juga merupakan salah satu sumber mata pencaharian di desa saya karena sedikitnya lowongan pekerjaan yang ada, membuat para penduduk di tempat saya untuk bisa menciptakan lowongan pekerjaan sendiri. Dengan membuka lahan kelapa sawit membuat penduduk ditempat saya dapat meningkatkan pendapatan dan menciptakan lingkungan kerjanya sendiri.

Saya mengikuti program beasiswa Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) ini karena dana bantuan pendidikan dari Badan Layanan Umum (BLU) yang mengelola dana sawit ini memberikan kesempatan bagi anak-anak petani dan buruh sawit untuk melanjutkan pendidikan tinggi di berbagai kota di Indonesia. Benefit dana bantuan yang berasal dari dana pungutan sawit itu berupa biaya pendidikan, uang saku, uang buku, biaya asrama, transportasi, dan lain-lain. Tentunya, kehadiran beasiswa semacam ini dirasakan sangat membantu dalam mewujudkan impian para anak anak petani dan buruh sawit untuk bisa merasakan pendidikan tanpa menghawatirkan biaya kebutuhan.

Halaman

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index