SIAK - Kemitraan KUD Mulus Rahayu dengan Asian Agri berbuah manis, karena berhasil mendapatkan Nilai “A” sebagai KUD pertama yang sukses melakukan replanting dengan memanfaatkan dana dari BPDPKS.
“Alhamdulillah, keberhasilan ini merupakan gotong royong dan kerja keras kami bersama petani & mitra kami Asian Agri, “ ujar Ketua KUD Mulus Rahayu, Pawito Saring pada 26 Februari 2021.
Menurutnya, ketika KUD Mulus Rahayu memutuskan mereplanting arealnya seluas 310 hektar, maka mereka bertekad kuat bahwa replanting ini harus berhasil, karena berharap replanting ini bisa menjadi proyek percontohan agar anggotanya maupun petani sawit lain tidak takut replanting.
“Sebagaimana kita ketahui, replanting adalah hal yang kerap menakutkan bagi petani sawit. Padahal cepat atau lambat, replanting itu pasti terjadi. Maka pada tahap awal hanya 310 hektar lahan anggota yang ikut replanting. Disitulah kami bertekad agar replanting ini harus berhasil. Untuk itu kami butuh mitra yang sudah berpengalaman dan terbukti, dan kami kembali memilih Asian Agri . Terbukti kemitraan kami, kembali membuahkan hasil manis, areal yang kami replanting di awal Januari 2016 dibawah bimbingan Asian Agri, dalam 32 bulan sudah melakukan panen perdana. Bahkan di Desember 2020 ketikan Dinas Perkebunan Siak melakukan penilaian kebun, kami berhasil mendapatkan nilai A,” Parwito menjelaskan.
Sebelumnya, hal senada juga disampaikan oleh Muhammad Ihsan, SP, Koordinator Tim penilai fisik kebun kelapa sawit Dinas Pertanian Kabupaten Siak, pada waktu memberikan penghargaan Nilai A kepada KUD Mulus Rahayu pada 4 Desember 2020.
“Sebagai KUD pertama yang replanting menggunakan dana BPDPKS, KUD Mulus Rahayu yang berlokasi di Kec. Kerinci Kanan, Kabupaten Siak ini juga merupakan KUD pertama di Indonesia yang berhasil mendapat nilai A. Penilaian dilakukan langsung oleh Dinas Pertanian Kabupaten Siak. Penilaian fisik kebun yang dilakukan adalah pada areal petani di bawah naungan KUD Mulus Rahayu, seluas 310 hektar. Adapun aspek penilaian berupa aspek kondisi tanaman, kondisi penutup tanah, sistem pengawetan tanah, jalan produksi, koleksi, TPH, pasar pikul dan piringan serta kesan umum. Hasilnya KUD Mulus Rahayu berhasil mendapatkan nilai A sebagai KUD Pertama yang sukses melakukan replanting dengan dana BPDPKS,” kata M. Ihsan.
Asian Agri sebagai mitra juga turut berbangga dengan keberhasilan KUD Mulus Rahayu dan berharap kebun yang telah di replanting tersebut dapat menjadi pilot project agar petani tidak ragu replanting.
Rudy Rismanto, Head Partnership Asian Agri mengutarakan kebanggaan atas pencapaian ini, pihaknya juga bangga dan senang bisa menjadi mitra yang berhasil mendukung KUD Mulus Rahayu meraih nilai A. "Hal ini merupakan bukti komitmen dari Manajemen Asian Agri untuk terus mendampingi dan membina petani-petani untuk memperoleh hasil yang bagus terutama setelah melakukan replanting. Kami juga berharap kesuksesan replanting KUD Mulus Rahayu ini bisa membangkitkan semangat KUD lainnya agar tidak takut replanting, sebab masih banyak petani sawit yang mempertahankan kelapa sawitnya walau usianya sudah lebih dari 25 tahun.” jelasnya.
Menurut Rudy, masa replanting adalah saat penting untuk segera melakukan peremajaan kelapa sawit guna meningkatkan produksi dengan cara intensifikasi. “Masa replanting, adalah masa penting dan jangan ditunda-tunda. Sebab di masa replanting ini, kalau kita lakukan replanting dengan benar, mulai dari persiapan lahan, penggunaan bibit unggul seperti bibit unggul Topaz, maka peningkatan produksi dari luasan areal yang sama / intensifikasi pastilah dapat tercapai. Asian Agri sendiri siap menjadi mitra kembali untuk mendukung kesuksesan petani generasi kedua,” ujar Rudy menambahkan. (LIN)