Politik

Gunung Agung Menggelegak, Pertemuan IMF Terancam dipindah

Status awas Gunung Agung juga mengganggu pertemuan internasional di daerah ini. Indonesia yang bakal menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (Bank Dunia) tahun depan mulai membahas kemungkinan akan dipindah. Acara itu memang masih lama. Direncanakan diadakan di Nusa Dua Bali pada Oktober 2018. Tetapi status Gunung Agung ini menjadi pertimbangan panitia penyelenggara yang dipimpin Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan. "Kami masih pelajari. Nanti ada pertemuan di Washington tanggal 11, 12, 13 Oktober saya ke sana. Jadi saya kemarin ke Bali itu supaya tahu kira-kira, ada feeling nggak bagaimana kira-kira nanti," ujar Luhut di Jakarta. Pembahasan itu dilakukan, mengingat letusan gunung ini di tahun 60-an amat mengkhawatirkan. Tidak hanya Pulau Bali yang lantak, tetapi debu gunung ini juga menyebabkan hujan abu tebal di Surabaya, Jawa Timur.
Untuk sekarang ini, aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi. PVMBG menyebut, gempa tremor terus terjadi hingga ratusan kali. Dan magma yang ada dalam kawah ini sudah hampir di puncaknya.
Menyikapi itu, menurut Luhut, memang belum ada keputusan pasti soal lokasi pertemuan tahunan itu. Dia akan berunding dengan Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, "Saya ingin ketemu mereka (IMF-Bank Dunia) dulu. Atau kami tunggu dulu dalam dua minggu ke depan, apa yang terjadi," tambah Luhut. Menurutnya, lokasi cadangan untuk tempat pertemuan itu adalah Jakarta. Sebab menurutnya, yang mampu menangani pertemuan sebesar itu dengan ribuan peserta adalah Jakarta. "Tapi kami berharap, kalau kemarin volcanologist kami memberikan penjelasan, ya kalau terjadi apa-apa dalam dua minggu ke depan, itu enggak lama. Maksudnya enggak lama seperti Sinabung," katanya.  jss


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar