Ekonomi

Uji Jalan B30 Diklaim Rampung Tepat Waktu

Ilustrasi B30. (Int)

JAKARTA - Uji jalan atau road test penggunaan bahan bakar biodiesel 30 persen (B30) diklaim bakal rampung tepat waktu dan tidak dipercepat dari target. 

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) ESDM Dadan Kusdiana memastikan tidak akan ada proses maupun tahap uji jalan yang terlewat atau dihilangkan untuk memaksimalkan pengujian. Meskipun hingga saat ini pengujian tidak mengalami kendala, target uji jalan dengan menempuh jarak 50.000 kilometer tetap akan dilakukan.

Hingga saat ini, Kementerian ESDM masih memastikan waktu pengujian B30 dilakukan tepat waktu yakni target selesai pada awal Oktober 2019.

“Tidak dipercepat, akan dilakukan sampai selesai, dan memang target selesainya awal bulan Oktober,” katanya, Rabu (21/8/2019).

Walaupun dia mengakui bisa saja waktu pengujian diperpendek dengan memperpanjang jarak tempuh yang harus dilalui dalam satu hari. Kondisi tersebut bisa saja membuat waktu road test berlangsung lebih cepat. Namun, hingga saat ini belum ada wacana untuk mengubah target pengujian.

“Yang pasti tidak ada proses dan tahapan uji jalan yang dilewat atau dihilangkan,” katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengharapkan uji jalan atau road test biodiesel 30 persen (B30) bisa dipercepat dari target realisasi pada Oktober 2019. Apabila selama pengujian tidak ada kendala, kemungkinan target penyelesaiannya bisa dipercepat.

Terlebih, hingga saat ini belum ada kendala yang ditemukan selama pengujian B30. “Tidak ada kendala, mulus-mulus, target [mandatori B30] Januari, kita selesai [road test] Oktober,” katanya.

Kementerian ESDM menargetkan pada September nanti uji jalan B30 telah dilakukan 90 persen dari target dan Oktober sudah dipastikan rampung. Saat ini dalam satu hari, uji jalan dilakukan dengan menempuh jarang 640 kilometer untuk kendaraan bertonase di bawah 3,5 ton dengan sistem looping pada rute yang sudah ditentukan.

Dari hasil uji coba, beberapa indikator umum seperti daya tahan, penggunaan konsumsi bahan bakar kemudian emisi, dan perbedaan tekanan antara di filter untuk masuk dan keluar secara umum menujukkan kondisi stabil dan memenuhi persyaratan yang ditentukan.

Selain itu, uji prespitasi dan start ability juga menunujukkan hasil yang memuaskan. Adapun uji prespitasi dimaksudkan untuk mengukur berat zat dalam kandungan B30 dengan menggunakan metoda Cold Soak Filter Test (CSFT) dari ASTM D7501.

Uji start ability adalah uji kemampuan kendaraan untuk dinyalakan setelah didiamkan (soaking) selama beberapa hari pada kondisi udara dingin. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar