Ekonomi

2030, Konsumsi CPO Domestik Ditargetkan 19 Juta Ton

Ilustrasi CPO. (Int)

JAKARTA - Pemerintah menargetkan konsumsi crude palm oil untuk pangan, non pangan, dan biodiesel di dalam negeri mencapai 19,26 juta ton pada tahun 2030.

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Kementerian Perindustrian pada acara Breakfast Meeting tentang Industri Kelapa Sawit, Biodiesel dan Permesinan Otomotif di Jakarta, Selasa (20/8/2019), konsumsi CPO domestik pada 2010 sebesar 7,05 juta ton dan naik menjadi 13,28 juta ton pada tahun lalu.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan untuk mencapai target tersebut, pemerintah terus mendorong hilirisasi dan perluasan penggunaan bahan bakar biofuel. 

“Serapan untuk pangan dan non pangan sekarang sudah 80 persen, sisanya sekitar 20 persen untuk bahan bakar,” katanya.

Pihaknya berkomitmen untuk menjadikan industri hilir pengolahan minyak sawit sebagai sektor prioritas nasional. Untuk itu, pemerintah berupaya menjaga iklim usaha dan investasi serta memberikan dukungan agar industri hilir kelapa sawit berkembang.

Kebijakan yang dirilis untuk mendukung pengembangan hilirisasi industri kelapa sawit antara lain pengamanan bahan baku berupa tarif bea keluar dan dana perkebunan yang pro industri, serta pemberian insentif fiskal dan non fiskal untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.

“Kami juga sudah buatkan roadmap-nya dalam pengembangan industri nasional,” kata Airlangga.

Menurutnya, pasar di dalam negeri sedang berkembang pesat didorong oleh konsumsi produk pangan. Selain itu, adanya inisiatif kebijakan pemerintah tentang mandatori biodiesel PSO (Public Service Obligation) dan non-PSO sejak 2016.

Pihaknya terus mengawal kebijakan mandatori biodiesel 20 persen (B20), yang akan ditingkatkan menjadi B30 pada awal 2020. Kemudian, diharapkan pada 2021-2022, komposisi penggunaan bahan bakar nabati akan ditingkatkan menjadi B50-B100. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar