Industri

Sinar Mas Agro Perkuat Usaha Hilir

Pabrik PT Sinar Mas Agro. (Int)

JAKARTA - Penurunan harga Crude Palm Oil (CPO) berdampak pada perusahaan berbasis kelapa sawit, PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR). Mengatasi hal ini, perusahaan akan memperkuat industri hilir perusahaan seperti biodiesel dan oleokimia.

"Itu salah satu keunggulan kami, sebagai salah satu perusahaan kalapa sawit yang terintegrasi dari perkebunan hingga rafinasi," kata Jimmy Pramono, Wakil Perusahaan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk, dalam pemaparan publik di Hotel La Grandeur, Selasa (18/6/2019).

Penguatan industri hilir ini juga dilakukan oleh perusahaan di kuartal I 2019. Tidak mengherankan jika SMAR mencatatkan kinerja yang positif dibanding kuartal yang sama tahun sebelumnya. Walaupun tidak dipungkiri, faktor cuaca yang baik juga menjadi pendorong kinerja.

Selama kuartal I 2019, perusahaan memanen kurang lebih 621,28 ribu ton tandan buah segar (TBS), naik 20 persen dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 515,64 ribu ton. TBS kemudian diolah menjadi menjadi produk minyak sawit (CPO) dan inti sawit (PK). Adapun produksi CPO dan PK sepanjang kuartal I 2019 meningkat masing-masing 21 persen dan 28 persen, menjadi 144.900 ton dan 37.930 ton.

Di lihat dari keuangannya, sepanjang semester I 2019 perusahaan mencatatkan kinerja yang positif. Penjualan bersih naik 11 persen yoy menjadi 9,42 triliun. Sementara, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik siginifikan 486 persen yoy, menjadi Rp479 miliar.

Dipaparkan lebih lanjut, produk rafinasi menjadi penopang. Sebesar 702 ribu ton dari total penjualan di kuartal I 2019 adalah produk rafinasi, atau setara 53,95 persen. Penjualan tersebut salah satunya didorong oleh penjualan biodiesel yang naik 11 persen mencapai Rp9,4 triliun.

Perseroan berencana meningkatkan kemampuan pabrik hilir (refinasi) untuk menghasilkan produk dengan nilai tinggi. Adapun peningkatan kemampuan pabrik ini akan mengambil sebagian dana dari belanja modal perusahaan yang Rp1,1 triliun. (*)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar