Regulasi

Baru Dibangun, Rigid Jalan Lintas Timur Inhu Retak

kondisi rigid yang mulai pecah dan retak

INHU- Pelaksana preservasi pelebaran jalan dan peningkatan Rigid beton sorek I sampi Pematang reba diduga berbau 'Korupsi', yang dilakukan oleh pihak kontraktor. Pasalnya, pekerjaan tersebut dilakukan asal jadi. Tampak terlihat saat melintasi badan jalan ditemukan retak-retak hingga pecah dibeberapa titik. Padahal bahu jalan itu bisa dikatakan baru seumur jagung.

PT Istaka-Hasrat- Semangat KSO, ditunjuk sebagai pemegang Kontrak pelaksana. Sedangkan Konsultan pengawas adalah PT Yodya Karya (Persero) KSO PT Sarana Buana Jaya.

Terjadinya retak dan pecah pada bahu  jalan yang di bangun dikarenakan belum cukup umur sudah dilalui. Seharusnya 21 hari setelah selesai dikerjakan jalan tersebut baru boleh dilintasi, namun kenyataanya selesai dikerjakan 5 hari kemudian dilintasi. Dan ini ' Pintanya Polisi', cetus  Sugimin saat ditemui di lapangan, Kamis, 2 April 2019.

Sugimin, adalah perwakilan dari Istaka Hasrat Semangat KSO yang ditugaskan sebagai pengawas pelaksana lapangan. Sisi lain ia juga menyarankan kepada awak media, " Terkait bahu jalan yang sebagian pecah itu, saya tak bisa menjawab mendingan bapak ke Kantor aja tepatnya di Ukui, Kabupaten Pelalawan," ucapnya.

Proyek senilai, Rp. 147.637.319.000, itu berada di Jalan Lintas Timur Pematang Reba, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau yang bersumber dari SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) dari Kementerian Pekerja Umum Dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Marga.

Selanjutnya ia berkata, kalau ditanya siapa yang salah, ya pihak pengguna jalan lah karena armada mobil yang melintas berkapasitas sangat berat, cetusnya.

Pelaksanaan satuan kerja jalan Nasional Wilayah II Provinsi Riau diduga lakukan pekerjaan tidak sesuai spek. Selain jalan retak, penimbunan yang dilakukan oleh pihak kontraktor tidak menggunakan Base.  Melaikan memakai tanah merah untuk menimbun bahu jalan yang akan di lakukan pengecoran Rigit. Hal ini lah kuat dugaan terjadinya retak pada bahu jalan tersebut.

Berkaitan tentang teknis kerja yang dilakukan pihak pemegang kontrak tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Mana kata ' KAMI PEDULI MUTU' itu, apakah tulisan tersebut hanya topeng saja untuk meyakinkan kepada masyarakat. 

Namun hingga berita ini dibuat, pihak Konsultan maupun dari Dinas terkait yang dilibatkan dalam pengawasan belum bisa dihubungi untuk dilakukan konfirmasi. (dan)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar