Politik

Masifnya Iklan Kampanye Hitam Sawit di Eropa

JAKARTA-Dalam lawatannya ke Eropa membawa misi bersama dengan Negara Produsen Minyak Sawit, (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menemukan masifnya kampanye hitam sawit di benua biru ini.

Contoh salah satunya pada salah satu perusahaan asal Italia yang mengeluarkan anggaran untuk kampanye produk bebas kelapa sawit (palm oil free), bisa mencapai 5 kali lebih besar dan masif dari pada iklan Coca-Cola.

"Itu menunjukkan bahwa memang persepsi kelapa sawit yang salah itu sudah terbentuk, bukan hanya di komisi, tapi di masyarakatnya atau konsumennya," ujarnya.

Dampaknya adalah, persepsi yang salah akan minyak sawit dan terdapat gap pemahaman yang besar atas produk kelapa sawit maupun kebijakan pengembangannya antara Eropa dan Indonesia.

"Dari diskusi berkali kali di sana itu kita menemukan bahwa memang pemahaman di sana dengan faktanya yang menurut kita akan kelapa sawit itu, sangat besar gap-nya. Dan kampanye hitam mengenai kelapa sawit memang sudah berjalan lama dan masif di sana," ujarnya di Kemenko Perekonomian, Jumat, 12 April 2019.

Sebelumnya, diketahui bahwa Indonesia bersama Malaysia dan Kolombia pada 8 - 9 April 2019 melakukan joint mission ke Belgia sebagai upaya diplomasi kepada UE untuk menjaga kelangsungan industri dan perlindungan petani kelapa sawit atas diskriminasi komoditas tersebut di UE.

Kebijakan diskriminatif yang dilakukan oleh Komisi Eropa melalui penerbitan Delegated Regulation, yang merupakan turunan dari Renewable Energy Directive II (RED II), dimana menempatkan kelapa sawit sebagai komoditas berisiko tinggi terhadap perusakan hutan (deforestasi) / indirect land-use change (ILUC) (Delegated Regulation/DR Article 3 and Annex).(rdh/bc)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar