Kolom

Direktur Pupuk STU: Ingin Sukses, Jadilah Petani Pebisnis

Mufit :Direktur STU (Sarana Tani Utama)

INHU- Dalam acara Workshop Pengembangan UMKM dan Hilirisasi kelapa sawit bagi kelembagaan pekebun yang di taja oleh Apkasindo Inhu, Mufit selaku Direktur STU (Sarana Tani Utama) pupuk organik memberikan sedikit teori kepada petani yang hadir tata cara pengelolaan limbah menjadi pupuk.

"Kalau dulu petani hanya fokus dengan apa yang di tanam, namu sekarang berubah menjadi petani Bisnis," ujar Mufit dalam kata sambutannya.

Terkait dengan Pupuk Organik, Mufid sedikit bercerita tentang perjalanannya. Jaman dulu saya sebagai petani tidak mampu membeli pupuk, karena keterbatasan ekonomi, saya punya inisiatif untuk mencoba membuat pupuk sendiri.

"Akhirnya, Alhamdulillah, pupuk STU sekarang ini bisa dipasarkan di toko-toko hingga ke petani langsung yang memesan," ujarnya menambahkan. 

Proses pembuatan pupuk organik yang dimilikinya sekarang memerlukan waktu puluhan tahun. Hal ini butuh keseriusan, mulai dari uji coba yang gagal, dan gagal hingga dilakukan terus menerus dengan memperbaikinya. "Hingga berhasil seperti sekarang ini," tambahnya. 

Dalam kesempatan ini, Direktur pupuk Organik STU memperbolehkan kepada petani kelapa sawit maupun petani Hortikultura melihat secara langsung pengelolaan pupuk STU di pabrik yang berada di Desa Bukit Meranti Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Dikatakan Emi Risadi, Ketua Apkasindo Inhu, pengurus mulai dari DPP hingga DPD beserta petani yang tergabung dalam Apkasindo, akan turun langsung ke pabrik pupuk STU untuk melihat secara langsung pengolahan pupuk organik ini. "Kita perlu belajar, dan pengurus Apkasindo akan turun langsung melihat proses pembuatan pupuk organik yang diberi nama Sarana Tani Utama ini,' ujarnya.

Ternyata tidak hanya membuat pupuk STU, Mufit juga membuat palet pakan ikan yang bahan dasarnnya dibuat dari ikan asin yang sudah mengalami proses pembusukan.(dan)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar