SIPAWIT UNTUK KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI

SIPAWIT UNTUK KETAHANAN PANGAN DAN ENERGI

Oleh Alkahfi Sutikno, M.Pd (Ketua KTNA Kabupaten Rokan Hilir Riau)

DALAM rangka mendukung Asta Cita Presiden Prabowo yaitu Ketahanan Pangan masyarakat Kepenghuluan Mukti Jaya Kecamatan Rimba Melintang Kabupaten Rokan Hilir Riau sangat kreatif dalam menciptakan Ketahanan Pangan sekaligus Energi.

Mukti Jaya yang merupakan desa ex transmigrasi tahun 1981 dari Pulau Jawa dengan jumlah KK 981 memiliki sawah rata rata 2 hektar. Total luas sawah saat itu 1.134 hektar. Awal transmigrasi ini adalah transmigrasi umum yaitu persawahan. Pertanian dikala itu belum tersentuh tekhnologi, sangat petani dihadapi dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Akhirnya sawah tadah hujan (tanpa irigasi) mereka alihkan menjadi perkebunan kelapa sawit yaitu tahun 2000 an. Lahan yang mereka tanami sawit sebenarnya adalah sawah.

Setelah kurang lebih 25 tahun saat sawit sudah kurang produktif mereka menanami padi dibawah kebun sawit nya. Padi yang mereka tanam di bawah kebun sawit berkembang dengan baik, sementara kelapa sawit tetap dipanen. Selama padi dibudidayakan 3 bulan, mereka bisa memanen sawit 6 kali namun tidak ada kegiatan melepah/pruning karena tanaman padi di bawah kelapa sawit. Saat tiga bulan tersebut aktifitas budidaya padi dan pemanenan serta perwatan sawit tetap berjalan.

Rata rata hasil padi dibawah kebun kelapa sawit 4 ton per hektare dan sawit bisa mencapai 12 ton per hektare (selama 3 bulan)  selama kedua budidaya tersebut berjalan. Aktifitas ini berjalan 2 kali dalam setahun.

Luasan petani yang melakukan budidaya sipawit ini sekitar 11 hektar se desa Mukti Jaya.

Ini adalah cara petani Mukti Jaya dalam menerapkan program ketahanan pangan sekaligus energi. Pangan nya adalah padi, energinya adalah sawit.

Namun sebagian petani memilih menjadikan sawah kembali kebun sawit mereka yang sudah waktunya replanting.

Apakah pertumbuhan sawit tidak terganggu? Sebatas pengetahun kami tidak terganggu. Rata rata produksi padi di Mukti Jaya 8 ton per hektare Gabah Kering Panen (GKP).

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index