Regulasi

Perekonomian Bengkulu di Peringkat Paling Bawah

BENGKULU-Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KIEN) Soetrisno Bachin mengatakan, Provinsi Bengkulu berada di tingkat paling bawah dalam kemajuan perekonomian di Pulau Sumatera. Hal ini terjadi karena kurangnya usaha industri di Provinsi Bengkulu.

"Saat ini, Bengkulu berada paling buntut dalam perekonomian di wilayah Sumatera, karena di daerah ini usaha industri masih sangat kurang dibanding provinsi lain di Sumatera," kata Soetrisno Bachin ketika menjadi pembicara seminar bertempat Graha Asia Bengkulu, Selasa, 9 April 2019.

Ia mengatakan, masih kurangnya usaha industri di Provinsi Bengkulu karena masyarakat daerah ini lebih suka menjadi PNS ketimbang menjadi pengusaha. Akibatnya, ekonomi Bengkulu, tidak kunjung meningkat dari tahun ke tahun.

"Ekonomi Bengkulu sulit meningkat karena jumlah usaha industrinya sedikit sekali. Masyarakat lebih suka menjadi PNS ketimbang jadi pengusaha, sehingga pergerakan ekonomi lambat," ujarKetua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KIEN) Soetrisno Bachin.

Karena itu, tambah Sutrisno tidak mengherankan kalau tingkat perekonomian Provinsi Bengkulu berada paling bawah dari provinsi yang ada di wilayah Sumatera.

"Sekarang Bengkulu berada diperingkat terbawah di Sumatera dalam pertumbuhan perekonomiannya. Ini terjadi karena kurangnya wirausaha yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak," ujarnya.

Soetrisno mengajak generasi milenial di Provinsi Bengkulu, tidak fokus untuk menjadi PNS, tapi berani berwirausaha untuk membantu meningkatkan perekonomian masyarakat Bengkulu kedepan.

KIEN, katanya diperintahkan langsung oleh pemerintah untuk menggerakkan ekonomi dan industri agar bisa menjadi wirausahawan muda di seluruh Indonesia sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap sumber daya manusia. (tps)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar