Politik

DMSI Siapkan Kajian Lawan Tuduhan ILUC

Petani sedang menaikkan TBS kelapa sawit ke atas gerobak

JAKARTA-Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) siap melawan tuduhan penggunaan lahan secara tidak langsung (Indirect Land Use Oiange/ ILUC) oleh Uni Eropa.

Pengurus Bidang Pemasaran dan Promosi DMSI Darmono Taniwiryono mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan para akademisi untuk membuat latar belakang yang bisa digunakan oleh pemerintah untuk melawan tuduhan tersebut.

"Ini sudah dirumuskan pada pertemuan DMSI. Kalau sebelumnya itu bersifat diplomasi. Kami akan lebih ke aspek teknis," kata dia di Jakarta, akhir pekan lalu.

Tuduhan deforestasi dan penggunaan lahan lain secara tidak langsung untuk perkebunan sawit oleh Uni Eropa tidak tepat. Menurutnya, sebelum lahan tersebut dijadikan perkebunan kelapa sawit, areal tersebut sudah digunakan untuk budi daya komoditas lain seperti industri perkayuan.

Darmono menjelaskan bahwa berbagai tuduhan Uni Eropa yang tertuang dalam RED II tidak tepat terkait penggunaan minyak sawit sebagai bahan bakar nabati (biodiesel). Misalnya saja tuduhan kelapa sawit sebagai penyumbang emisi karbon yang tinggi.

Darmono menjelaskan bahwa formulasi yang digunakan oleh Uni Eropa dalam merumuskan RED II terbilang diskriminatif. Pasalnya, tanaman semusim seperti kedelai dan tanaman minyak nabati lainnya, faktor pengali dalam menentukan emisi karbon hanya satu faktor. Namun, faktor pengali untuk kelapa sawit 2,5 kali tanpa didasari dasar yang jelas. Oleh karena itu, jumlah emisi kelapa sawit jauh lebih besar (tps)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar