Regulasi

China Beli Satu Juta Ton Kedelai AS, Perang Dagang sudah Usai?

JAKARTA-Usai menggelar pertemuan bilateral tingkat tinggi antara China dan Amerika Serikat dan dilalui perundingan yang alot, China akhirnya setuju membeli 1 juta ton kedelai AS. 

Kontrak pembelian kali ini dilakukan untuk pengiriman antara April dan Juli, dengan sebagian besar kemungkinan berangkat dari terminal ekspor sepanjang US Gulf Coast, kata tiga trader yang berbeda kepada Reuters, Jumat, 1 Februari 2019.

Salah satu trader yang turut serta mengatakan total pembelian kedelai disinyalir mencapai 2,2 juta ton. Dua trader lainnya menyebutkan penjualan kali ini setara dengan tiga pembelian terakhir di mana BUMN China tersebut memesan 1-1,5 juta ton. 

Harga kedelai Sv1 di perdagangan berjangka komoditas AS langsung menguat ke posisi tertinggi dalam beberapa bulan setelah kabar ini tersebar. Kendati demikian, sentimen positif ini tidak bertahan lama karena pasar masih khawatir pembelian China kali ini tidak banyak mempengaruhi kondisi oversuplai kedelai di AS dan seluruh dunia. Panen raya kedelai yang akan terjadi dalam waktu dekat di Brasil, produsen nomor satu, turut menjatuhkan harga.

"Tentu saja ada sentimen positif dengan China yang mau berkompromi membeli lebih banyak, tapi ini adalah kompromi untuk kepentingan perjanjian dagang yang jauh lebih besar. Harga yang ditawarkan Brasil lebih rendah dibanding kita jadi itu hanya bagian dari negosiasi," ujar Terry Linn, analis Linn & Associates, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (2/2/2019).

Pembelian di Jumat kemarin diyakini untuk cadangan kedelai pemerintah China sehingga tidak dikenakan bea masuk 25%. Bea tersebut masih tetap berlaku bagi impor kedelai dari AS untuk tujuan komersial.

Ekspor kedelai AS ke China sudah jatuh terpuruk sepanjang musim panen ini akibat perang dagang, dengan suplai yang berlimpah membawa harga kedelai AS anjlok ke level terendah sejak hampir 10 tahun lalu di medio Oktober lalu dan memukul pendapatan petani AS. China, sebaliknya, berpaling ke Brasil untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan kedelainya.

Total pembelian kedelai AS oleh China sepanjang 2018 kini mencapai setidaknya 6,5 juta ton, hanya sekitar seperlima dari yang biasanya mencapai 30 juta ton per musim.

Data Departemen Pertanian AS menyebutkan, di sepanjang Januari 2017 saja terdapat lebih dari 29,4 juta ton kedelai yang dikirim ke China, dengan 4 juta ton sisanya terjual dan menunggu pengiriman.

Harga acuan kontrak pembelian Maret di Chicago Board of Trade naik menjadi US$ 9,31-1/4 per bushel Jumat kemarin, tertinggi sejak Juni 2018. 

Sebelum penjualan kemarin, China telah memesan sekitar 5 juta ton kedelai AS dalam tiga kali pembelian sejak Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping menyetujui 'gencatan senjata' sementara pada 1 Desember lalu. 

Setelah perundingan bilateral pekan ini, Wakil Perdana Menteri China Liu He mengumumkan pada hari Kamis (31/1) bahwa China akan menambah kembali pembelian sebanyak 5 juta ton.(*/rd/cnbc)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar