Regulasi

Pelaku Usaha Minta Dubes Perlu Perkuat Diplomasi Ekonomi

CPO salah satu unggulan eksport Indonesia

JAKARTA-Pelaku industri mendorong para Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk giat melakukan diplomasi ekonomi. Tujuannya untuk mendongkrak ekspor komoditas andalan Indonesia.

Managing Director Sinar Mas Gandi Sulistiyanto menjelaskan, dengan situasi perekonomian dunia yang masih belum stabil, dibutuhkan peran Dubes. Para Dubes harus melancarkan diplomasi ekonomi untuk mempromosikan serta mensosialisasikan komoditas andalan Indonesia di luar negeri.

"Penting bagi kami untuk membuka diri, berbagi informasi dengan para duta besar yang menjadi ujung tombak diplomasi di luar negeri." kata Sulistiyanto di Jakarta.

Sulistiyanto mengatakan, sejauh ini perseroan atas penugasan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sudah melakukan pembekalan berupa pemaparan produk unggulan nasional kepada para calon Dubes dan Konsul Jenderal.

Menurutnya, diplomasi ekonomi adalah agenda tetap pemerintah yang tak pernah terlewatkan. Hanya saja, ketika situasi politik dan ekonomi kawasan bergejolak, di mana setiap negara semakin kuat melindungi kepentingan nasional masing-masing, sinergi sangat diperlukan.

"Proteksionisme melalui hambatan tarif maupun non tarif semakin menjadi pilihan. Sehingga penting bagi kita untuk membuka diri, berbagi informasi dengan para Dubes yang menjadi ujung tombak diplomasi ekonomi dan industri Indonesia di luar negeri." ungkapnya.

Terkait masalah proteksionisme ini, Sulistiyanto mengatakan. untuk mengamankan kepentingan ekonominya, sejumlah negara barat melakukan advokasi dengan kampanye melibatkan organisasi masyarakat sipil. 'Mereka sering menyudutkan komoditas andalan ekspor Indonesia, salah satunya kelapa sawit," ujarnya.

Indonesia merupakan penghasil minyak kelapa sawit terbesar dunia dengan capaian devisa tahun 2017 hampir 23 miliar dolar AS. Dari sektor pulp dan kertas, devisa yang diraih hampir 6 miliar dolar AS. Sementara pertambangan batubara berkontribusi lebih dari 21 miliar dolar AS. "Jadi bentuk kampanye mereka berupa gempuran disinfor-masi menyudutkan komoditas andalan ekspor negara kita," katanya.(tps)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar