Regulasi

Keberadaan Kapal CPO MT Namse Bangdzhood Masih Misterius

JAKARTA-Keberadaan kapal bermuatan minyak sawit atau crude palm oil (CPO) MT Namse Bangdzod yang hilang saat perjalanan dari Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara sejak 27 Desember 2018 , hingga kini masih misterius.

"Sempat muncul terdeteksi, tapi saat diperiksa di lokasi ternyata tidak ditemukan. Hingga saat ini dinyatakan masih 'missing' atau 'lost contact' dan masih dicari," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan atau KSOP Sampit Thomas Chandra, di Sampit, Kamis 24/1.

Menurut Thomas, MT Namse Bangdzod dengan GT/NT 1128 merupakan kapal berbendera Indonesia. Kapal ini dioperasikan  PT Surabaya Shipping Lines yang berkantor pusat di Surabaya.

MT Namse Bangdzod dinakhodai Muhammad Asdar Wijaya, dengan anak buah kapal sebanyak 11 orang, yaitu Yanuardin Mendrofa dan Husni Mubarak sebagai mualim, Andi Tasyriq sebagai KKM, Satria Idam Sulistio dan Bambang Mulyono sebagai masinis, Agustinus Piter, Asrun Suriansa dan Dahar sebagai juru mudi, serta Wardani, Ardiyanto dan Dwi Wahyu Sabtono sebagai juru minyak.

"Kapal ini bertolak dari Sampit pada 27 Desember 2018 lalu dan seharusnya sudah sampai di Pelabuhan Tanjung Priok, namun hingga kini belum diketahui keberadaannya. Posisi terakhir hingga kapal saat hilang kontak berada di perairan dekat Pelabuhan Tanjung Priok," katanya.

Thomas mengatakan, pemerintah sedang berkonsentrasi mencari kapal tersebut secara maksimal. Hingga kini tidak ada penghentian pencarian meski belum ada tanda-tanda keberadaan kapal itu.(tps)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar