Industri

Pertamina Ditantang Percepat Serapan CPO

PALEMBANG-PT Pertamina didorong mempercepat penyerapan produk minyak diesel  dengan 100 persen bahan yang berasal crude palm oil (CPO)..

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan Pertamina selain mencampur bagian minyak sawit juga melalui produk baru dengan memanfaatkan kemel oil dan residu. "Nanti, akan dibangun unit lain dengan seratus persen memakai minyak sawit," tutur Jonan di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis, 17 Januari 2019.

Ia mengatakan, pemerintah mendorong inisiatif Pertamina. Selain mengurangi gas buang dapat menekan impor BBM. Karena untuk sementara, Indonesia mengimpor sekitar 400 ribu barel per hari. Pemerintah berharap hal tersebut dapat terwujud untuk meningkatkan ketahanan energi nasional.

Minyak sawit selama ini diekspor, diharapkan dapat diserap di dalam negeri karena produksi berlimpah. Selain itu, terpenting telah terjadi perubahan di Pertamina yakni dari sebatas mengolah energi fosil menjadi energi terbarukan. "Sejauh ini, Pertamina sudah menghasilkan produk B20 menggunakan campuran diesel," tambah Direktur PT Pertamina Nicke Widyawati.

Saat ini, RU III Pertamina memiliki dua kilang yakni Kilang Plaju dan Kilang Sungai Gerong sudah mampu memanfaatkan kemel oil atau produk turunan dari CPO dicampurkan dengan residu. "Selama ini, residu jadi'waste, tapi karena diproses di kilang maka bisa menjadi produk Green Fuel lebih baik kadar oktannya," tegas wanita berkerudung.

Ia juga menjanjikan bakal memproduksi minyak diesel sudah memiliki kandungan 100 persen minyak sawit di kilang RU III Palembang. Di mana, unitnya akan dibangun tahun 2019. Sedang untuk produk dari bahan kemel oil juga akan dibuka di Kilang Balikpapan, Kilang Balongan, dan Kilang Cilacap. Secara perlahan, Pertamina juga akan mencampur B20 dengan minyak sawit karena produknya secara lingkungan jauh lebih baik, (tps)


[Ikuti SawitPlus.co Melalui Sosial Media]






Tulis Komentar